Sukses

Kaca Belakang Daihatsu Sigra Mudah Pecah, Ini Penjelasan Daihatsu

Nama Daihatsu Sigra geger di media soal di awal Maret 2017, karena insiden kaca mobil bagian belakang yang rentan pecah.

Liputan6.com, Jakarta Daihatsu Sigra, mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) yang masuk segmen Low Cost Green Car (LCGC) ini di awal Maret 2017 lalu geger. Ada insiden kaca mobil bagian belakang yang rentan pecah. Peristiwa tersebut langsung heboh di media sosial.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra langsung angkat bicara. Amel tak menampik adanya kaca belakang Sigra yang pecah.

Berdasarkan laporan yang masuk internal Daihatsu, insiden tersebut tidak terjadi pada semua mobil Daihatsu Sigra, melainkan hanya ditemukan empat kasus sejak pertama meluncur di Agustus 2016.

"Sebenarnya kalau dari faktornya eksternal harus kami pandang sebagai hal biasa karena kecelakaan. Eksternal itu bisa karena batu, percikan krikil, itu biasa," ungkap Amel saat ditemui di dealer Astra International Daihatsu, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (23/3/2017).‎

Namun demikian, Amel mengaku, pecahnya kaca belakang Sigra tak menutup kemungkinan jika terjadi karena masalah internal. Oleh karena itu, kata Amel, Daihatsu memberikan garansi tiga tahun, termasuk masalah kaca pecah (tanpa sebab).

Amel menuturkan, bahwa hingga saat ini Daihatsu akan tetap tanggung jawab terkait adanya keluhan dari konsumen.

2 dari 2 halaman

Next

Syarat SNI

Sebelum resmi dijual, setiap mobil yang akan meluncur dipastikan harus memenuhi sejumlah syarat. Termasuk lolos quality control.

Menurut Amel, kaca film yang diterapkan pada Daihatsu Sigra telah sesuai dengan spesifikasi yang ditetap Daihatsu dan juga memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI).

"Kualitasnya engga beda (sama Daihatsu Xenia), vendornya pun tetap sama, dari Mulya sama Asahimas. Itu sama tidak ada bedanya, karena semua harus sesuai dengan spesifikasi aturan yang ada," jelas Amel.

Masalah kaca belakang yang pecah ini, cukup sulit dideteksi. Sebab Amel berpendapat, sejak Sigra meluncur enam bulan lalu setidaknya setiap bulan terdapat 3000-5000 unit beredar di jalanan

"Dari jumlah (Sigra yang telah meluncur) itu cuma ada 4 kasus dan itu random. Sampai sekarang itu empat kasus tersebut susah digeneralisasi. Tapi kami tanggung jawab. Kalau ada silahkan datang ke bengkel, nanti kami tanggung jawab," tutupnya