Liputan6.com, Jakarta - Toyota New Agya dan Daihatsu New Ayla akhirnya resmi meluncur. Berbagai ubah yang sangat mencolok dilakukan si kembar. Meski satu DNA, namun kedua mobil yang masuk dalam kategori Low Cost Green Car (LCGC) ini tampilannya berbeda.
Kehadiran new Agya sendiri mendapatkan berbagai tanggapan. Salah satunya datang dari seorang pria bernama Mochammad Lukman Hakim, yang merupakan pengguna Agya 2014.
Advertisement
Baca Juga
Lukman, yang merupakan Ketua Toyota Agya Club (TAC) periode 2016-2018 menyatakan, setelah lebih dari tiga tahun tanpa dia dan para member TAC sangat penasaran dengan desain dan spesifikasi new Agya.
Setelah melihat, lanjut dia, perubahan tampang Agya terbaru lebih keren, sporty dan mencerminkan mobil anak mudah.
“So far so good. Kemarin memang yang saya harapkan perubahan ditampilan. Sekarang saya lihat sih dari segi body kit udah oke, apalagi untuk yang TRD,” jelas Lukman saat ditemui wartawan dalam kegiatan Have Fun Go max with New Agya beberapa waktu lalu.
Tak hanya eksterior, Lukman mengaku kepincut dengan desain interior yang mengalami improvement, seperti adanya penambahan audio steering switch, dan Bluetooth connectivity yang berfungsi menerima serta melakukan panggilan telepon, serta bagian jok menggunakan semi bucket.
Kata Lukman, kehadiran Agya baru ini lebih mementingkan aspek keselamatan karena hadirnya fitur Anti Lock Breaking System (ABS), dan juga bagian bodi menggunakan batang baja yang ditanam di bagian pintu atau side impact beam.
“Banyak fitur baru, yang sebenarnya bukan LCGC lagi. Mungkin udah middle up, tapi sekarang sudah ada di LCGC,” kata dia.
Untuk urusan dapur pacu, Lukman mengaku cukup tertarik karena lebih stylish, modern dan sporty berkat mesin VVT-i berkapasitas 1.0 liter dan dual VVT-i dengan kapasitas 1.2 liter sehingga menjadikan kendaraan lebih bertenaga, lincah, dan hemat BBM.
“Sangat cocok untuk karakteristik member TAC yang mayoritas anak muda dengan gaya hidup aktif dan fun,” tuturnya.
Lukman juga menyatakan, ubahan yang dilakukan new Agya tak lepas dari adanya permintaan termasuk komunitas. Kata dia, TAC sendiri kerap diundang untuk melakukan diskusi untuk memberikan masukan.
“Penambahan-penambahan seperti wiper belakang kita kasih masukan, terus akhirnya dibuatkan wiper belakang. Lalu dulu generasi awal itu kita komplen joknya terlalu tipis. Kemudian dari 2014 ke atas udah tebal,” ucapnya.