Liputan6.com, Jakarta - Setelah sukses dengan program Kendaraan Bermotor Hemat Bahan bakar (KBH2), pemerintah tengah mempersiapkan program baru, disebut Low Carbon Emission Vehicle (LCEV).
Bahkan, payung hukum mobil yang akan datang dengan mesin alternatif, seperti hybrid dan listrik ini juga sudah resmi ditandatangani oleh Presiden Joko widodo, dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
Advertisement
Baca Juga
Menanggapi hal tersebut, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), menyebutkan pabrikan asal Jepang ini siap untuk mengikuti peraturan tersebut, dan tidak khawatir secara teknologi.
"Saya belum tahu detailnya, tapi prinsipnya Suzuki harus dukung, kita ikuti saja perkembangan teknologi, regulasi, simpel saja," jelas Setiawan Surya, 4W Deputy Managing Director PT SIS, saat berbincang dengan wartawan di Gading Serpong, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu.
Lanjut Setiawan, jika tidak mengikuti regulasi pemerintah, terkait LCEV ini, maka bisa dipastikan Suzuki bakal tersingkir dari persaingan industri otomotif Tanah Air. "Harus bisa main, kita teknologi ada tinggal kita ikutin saja," tambahnya.
Sementara itu, saat berbicara mengenai mobil listrik, pria ramah ini sepertinya belum meyakini kendaraan ini bakal maju di Indonesia, karena berkaitan dengan kesiapan infrastruktur di pasar otomotif Tanah Air.
Sedangkan untuk mobil berbahan gas, Suzuki sudah siap, dan Maruti Suzuki di India telah memiliki teknologi dan memproduksi mobil BBG tersebut. "Kalau mobil gas kan tinggal tambah konverter saja, bahan bakarnya tetap bensin," pungkasnya.