Sukses

Ladies, Perhatikan Cara Boncengan yang Benar

Posisi ideal penumpang saat dibonceng, seharusnya memeluk pengendara.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah menjadi hal lumrah jika para pengendara sepeda motor kerap berboncengan baik bersama keluarga, teman, sahabat, atau orang yang belum dikenal sekalipun seperti para pengendara ojek.

Namun, yang perlu diperhatikan, pengendara dan penumpang yang diboncang, wajib mengenakan riding gear, mulai dari jaket hingga helm SNI (Standar Nasional Indonesia).

Hal tersebut ditegaskan langsung Instruktur Safety Riding Wahana, Siswanto saat berbincang dengan Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Saat berbocengan, kata Siswanto, penumpang yang baik saat dibonceng, seharusnya memeluk pengendara. Namun hal itu tidak bisa dikatakan 100 persen benar, karena jika yang naik sepeda motor adalah pria dan wanita, maka terkait aturan Islam dilarang bersentuhan karen bukan mukhrim. Apalagi, saat naik ojek.

Siswanto pun memberikan beberapa tips boncengan yang baik dan benar, khususnya bagi para kaum hawa yang kerap takut saat dibonceng.

“Jika tak boleh peluk, lalu bagaimana yang boleh? Kita bisa pegangan pada jaket, atau kantung jaketnya. Celana juga boleh. Setelah itu kita ikutin motor mau bergerak kemana saja,” ujar Siswanto.

Lebih lanjut Siswanto menegaskan, penumpang yang dibonceng dilarang keras memegang pundak pengendara. Sebab, kemungkinan akan membuat si rider hilang kendali atau oleng.

Pasalnya, jika memegang pundak, tidak menutup kemungkinan saat akan bermanuver ke kanan atau kekiri, orang yang dibonceng sering menekan pundak karena merasa takut terjatuh.

Selain itu, kata Siswanto, orang yang dibonceng tidak disarankan untuk memegang behel motor bagian belakang. Sebab menurut dia, itu juga membuat posisi motor tidak seimbang.

Terutama, jika akan melakukan belokan ke kanan atau ke kiri, itu bisa menyulitkan pengendara saat bermanuver.