Liputan6.com, Jakarta - Sektor otomotif masih menjadi lumbung keuntungan besar bagi PT Astra International Tbk (Grup Astra atau Perseroan), dalam tiga bulan pertama 2017. Laba bersih dari bisnis otomotif Astra Grup meningkat menjadi 45 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp 2,3 triliun.
Peningkatan keuntungan sektor otomotif Astra Group ini karena kesuksesan dari penjualan model baru yang diluncurkan pada 2016 dan berlanjut hingga 2017.
Advertisement
Baca Juga
Untuk penjualan mobil secara nasional memang meningkat enam persen menjadi 283 ribu unit. Sementara itu, penjualan dari merek yang berada di naungan Astra Group, seperti Toyota, Daihatsu, Isuzu, dan Peugeot juga ikut terkerek naik sebesar 27% menjadi 161.000 unit, mengakibatkan peningkatan pangsa pasar dari 48% menjadi 57%.
Sedangkan untuk penjualan sepeda motor nasional yang menurun sebesar tujuh persen, atau menjadi 1,4 juta unit pada periode Januari sampai Maret 2017, juga berpengaruh terhadap penjualan merek sepeda motor di bawah Astra Grup, yaitu PT Astra honda Motor (AHM), yang hanya sebesar 1,1 juta unit.
Namun, untuk pangsa pasar AHM meningkat, dari 72 persen menjadi 77 persen, berkat dukungan peluncuran empat model baru dan enam model penyegaran.
"Grup Astra berharap mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan, didukung oleh harga komoditas yang lebih tinggi, walaupun bisnis otomotif diperkirakan menghadapi persaingan harga yang lebih kompetitif," tulis Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra Grup, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Kamis (20/4/2017).
Selain dari penjualan kendaraan, keuntungan Astra Grup dari sektor otomotif juga disumbangkan Astra Otoparts. Tercatat, laba bersih dari bisnis komponen ini sebesar 83 persen atau menjadi Rp 148 miliar.
Peningkatan laba bersih ini, didukung oleh pendapatan dari bisnis pasar pabrikan otomotif (OEM atau original equipment manufacturer), dan bisnis aftermarket, serta peningkatan kontribusi dari perusahaan patungan dan entitas asosiasi.