Liputan6.com, Jakarta - Selama kurang lebih empat dekade, pasar otomotif Tanah Air dikuasai berbagai merek asal Jepang. Namun tahun ini, Toyota dan kawan-kawan bakal memiliki pesaing baru yang cukup kuat, yaitu PT SAIC General Motors (SGMW) Indonesia.
Rencananya, pabrikan asal Tiongkok ini bakal meluncurkan model LMPV pertamanya, Hongguang, di kuartal ketiga tahun ini. Model tersebut, akan menjadi senjata bagi Wuling, untuk meruntuhkan dominasi merek Jepang di Indonesia.
Baca Juga
Menurut pengamat otomotif, Bebin Djuana, selain produk, harga, dan jaringan dealer, ada strategi penting lain agar Wuling bisa bersaing dengan merek Jepang.
"Mengingatkan Wuling, bahwa masyarakat Indonesia itu dari sisi styling penting banget. Dan konsumen di Indonesia sangat update dengan gaya terkini," jelas Bebin dalam diskusi Selamat Datang Wuling di Indonesia yang diadakan Forwot, Jumat (22/4/2017).
Pria ramah ini mencotohkan, ketika di Eropa sudah mulai tren dengan lampu DRL dengan LED, KIA bisa menjual lebih banyak dibanding Hyundai, karena sudah menyematkan lampu DRL LED di model besutannya.
"Kalau kita berbicara di dunia, kepraktisan dan fungsi MPV menjadi paling atas. Namun di Indonesia tidak, tetap tampilan kuat, tampilan dalam, apa yang disentuh, balutan dasbor, itu sudah menjadi perhatian masyarakat.
Selain itu, sensitif harga juga mempengaruhi. Wuling, tidak boleh salah dalam menentukan harga Hongguang di Indonesia, dengan begitu banyaknya pilihan LMPV di Indonesia.
Advertisement
"Contoh, dulu Hyundai Sonata begitu bagus, namun jika harganya lebih tinggi dari Camry (Toyota). Lupakan," tegasnya.
Untuk diketahui, pabrik perakitan Wuling bakal berada di kawasan Delta Mas, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Pabrik ini akan memiliki luas lahan sekitar 60 hektar, dengan pembagian 30 hektar fasilitas perakitan, dan 30 hektar pusat komponen penyuplai, dengan komposisi 15 perusahaan komponen dari China dan 20 perusahaan komponen lokal.