Liputan6.com, Bekasi - Nissan Motor mengakuisisi 34 persen saham Mitsubishi Motors tahun lalu. Hal ini menjadikan mereka sebagai pemilik mayoritas saham pabrikan berlogo tiga berlian asal Jepang tersebut.
Carlos Ghosn, mantan CEO Nissan Motor yang sekarang menjabat sebagai Chairman of Mitsubishi, mengatakan bahwa komposisi tersebut sudah ideal. Tidak perlu kepemilikan 100 persen untuk membuat keduanya untung.
Baca Juga
"Yang paling mungkin di masa depan (bagi Nissan) adalah mendukung penuh Mitsubishi. Tidak perlu full merger," ujar Ghosn, dalam acara peresmian pabrik Mitsubishi di GIIC, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/4/2017).
Ghosn menyebut, meski keduanya punya manajemen yang berbeda, bahkan direksi yang juga lain, namun hal tersebut bukan berarti membuat kerjasama kedua pabrikan terhambat.
Ghosn sendiri mengatakan bahwa hal tersebut bisa diantisipasi berkat pengalamannya "mengurus" aliansi Nissan dan Renault yang dimulai sejak 1999 silam.
"Kami tahu bagaimana caranya memanajemen ini, dengan perusahaan yang beda, board yang beda komite yang beda, tapi membuatnya sukses. Kami sangat terlatih melakukan hubungan seperti ini," aku pria asal Brasil tersebut.
Intinya, menurut Ghosn, agar dua perusahaan sama-sama sukses adalah tidak boleh ada konflik serta kerjasama harus menguntungkan semua pihak.
Hal ini sendiri sudah dipastikan oleh Ghosn. Mitsubishi, misalnya, akan untung karena dapar mengakses "dapur" Nissan seperti platform dan teknologi, begitu juga sebaliknya. Nissan juga dapat memanfaatkan jaringan Mitsubishi yang kuat di wilayah Asia Tenggara
Advertisement