Sukses

Mengenal dan Merasakan Fitur Kasat Mata Mazda CX-3, Canggih!

Mazda CX-3 menjadi pemain baru yang patut diperhitungkan lawan di kelasnya. Mazda CX-3 dilengkapi segudang fitur unggulan.

Liputan6.com, Jakarta - Mazda CX-3 menjadi pemain baru yang patut diperhitungkan lawan di kelasnya. Compact SUV asal Jepang ini dilengkapi dengan Skyactiv Technology yang memadukan teknologi Skyactiv-Engine, Skyactiv-Body, Skyactiv-Chassis, dan Skyactiv-Drive.

Mobil anyar ini juga mengaplikasi teknologi terkini yang dinamakan G-Vectoring Control (GVC). Product Planning Expert Eurokars Motor Indonesia (EMI) Bonar Pakpahan menyebutkan, G-Vectoring Control (GVC) adalah aplikasi pertama dari Skyactiv Vehicle Dynamic.

"GVC bekerja dengan mengatur ouput atau torsi mesin secara presisi dalam menanggapi gerakan. GVC dapat melakukan kontrol terhadap akselerasi longitudinal dan lateral atau yang bisa disebut dengan gaya 'G' atau gravitasi, yang di sistem tradisional dikontrol secara terpisah," jelasnya dalam acara test drive Mazda CX-3 belum lama ini.

Menurut dia, teknologi ini hendak membuat gerakan kendaraan menjadi sangat halus dan seefisien mungkin melalui pengoptimalan gaya 'G' atau beban vertikal di setiap roda.

"Pengoptimalan beban vertikal ini membantu kendaraan bergerak sesuai dengan niat pengemudi dan mengurangi kebutuhan akan koreksi setir yang dilakukan secara terus-menerus yang kerap dilakukan tanpa disadari,"

"Optimalisasi beban vertikal tidak hanya membuat gerak kendaraan semakin mantap tapi juga memperhalus perubahan gaya 'G'. Hasilnya karakter yang lebih nyaman serta minim goyangan. Semua itu memungkinkan pengemudi untuk mengendarai kendaraan dengan lebih efisien dan konsisten terlepas dari driving skills maupun situasi berkendara," tambah dia.


Mazda dilengkapi teknologi G-Vectoring Control (GVC).

Dijelaskan, GVC akan mengurangi torsi mesin sebanyak maksimal 3 persen saat mobil mulai memasuki tikungan, dan mengembalikannya lagi saat keluar dari tikungan.

"Begitu setir dibelokkan sedikit saja, GVC langsung aktif yang mereduksi torsi mesin untuk mentransfer sebagian bobot kendaraan ke roda depan. Hasilnya menambah grip ban roda depan dan meningkatkan respon saat mulai menikung,"

"Saat kendaraan berada di tikungan, torsi terus turun seiring dengan terus bergeraknya setir sampai setirnya berhenti bergerak. Saat setir berhenti gerak, torsi dikembalikan ke level semula," Bonar melanjutkan.

Hasilnya, kata dia, transfer gaya yang tadinya ke roda depan pindah ke roda belakang. Ini meningkatkan stabilitas saat menikung. Dengan berpindahnya gaya 'G' atau bobot dari roda depan ke roda belakang secara bergantian tapi pengoperasiannya sangat halus sehingga kita hampir tidak bisa merasakan.

"Hasilnya kekuatan daya cengkram yang meningkat di kedua sisi roda yang merujuk pada meningkatkan kestabilan dan respon si kendaraan sesuai dengan niat pengemudi," ujarnya.


Mazda CX-3 dilengkapi dengan teknologi G-Vectoring Control.

Liputan6.com sempat merasakan langsung Mazda CX-3 model lawas (tanpa GVC) dengan model terbaru yang sudah dilengkapi GVC. Bertempat di lapangan parkir Sirkuit Sentul terdapat sebuah "trek dadakan" yang membentuk angka delapan (8). Perlu diketahui, di beberapa tikungan, permukaannya licin karena berlumpur dan sebagian lagi berpasir.

Kami lebih dulu menggunakan CX-3 model lawas. Kecepatan ditentukan di angka 40 km/jam. Mobil dituntut berjalan konstan, caranya dengan mematok kecepatan mobil melalui fitur cruise control.

Di sini kami hanya mengendalikan mobil tanpa harus menekan pedal gas saat lurus ataupun injak rem saat memasuki tikungan.

Saat memasuki tikungan pertama yang permukaannya basah, bagian belakang mobil terasa ngebuang tapi mobil masih bisa dikendalikan dengan baik. Ketika melibas tikungan kering, mobil nampak mudah melewatinya namun masih harus melakukan koreksi pada setir.

Kami melakukannya sebanyak dua putaran, setelah itu ganti mobil dengan CX-3 terbaru yang dilengkapi GVC. Setelah mobil melaju dengan kecepatan konstan dan bersiap memasuki tikungan pertama yang licin, buntut mobil tetap melintir hanya saja koreksi setir yang kami lakukan lebih mudah ketimbang saat menggunakan mobil sebelumnya.

Melahap tikungan demi tikungan, mobil terasa rigid sekali. Ban seperti begitu ngegigit sehingga kontrol begitu mudah dilakukan. Hal itu juga kami rasakan saat melintasi jalur Puncak yang berkelok-kelok.

Memasuki tikungan setir hanya ditekuk sekali dan mobil langsung menikung dengan sempurna. Penumpang di samping kami juga terlihat nyaman karena tubuhnya tidak terlalu "terlempar".

Dari kompetitor-kompetitornya, rasanya Mazda CX-3 memiliki pengendalian terbaik. Sulit dipercaya memang, tapi Anda bisa membuktikannya sendiri menggunakan unit tes yang tersedia di dealer Mazda. Anda baru akan percaya saat mengendalikan mobil ini sendiri.