Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Institut Otomotif Indonesia (IOI), saat ini tengah serius menggodok kendaraan pedesaan, yang rencananya bakal diperkenalkan Agustus nanti dan diproduksi dalam waktu dekat.
Proyek kendaraan pedesaan ini melibatkan banyak pihak, seperti akademisi, industri kecil dan menengah, pebisnis aftermarket, hingga beberapa agen pemegang merek (APM) raksasa. Atau dengan kata lain, ini adalah semacam proyek "keroyokan".
Proyek keroyokan ini terlihat jelas dalam poster resmi yang dirilis Kemenperin di atas. Secara garis besar, ada tiga jaringan yang akan turut serta, yaitu mereka yang memasok komponen utama, komponen pendukung, dan komponen pendukung IKM.
Baca Juga
Di sana terlihat beberapa pemain-pemain besar yang akan turut serta. Toyota dan Daihatsu misalnya, disebutkan akan membantu memasok mesin dan transmisi, dua komponen penting yang masuk ke dalam kategori "komponen utama".
Beberapa nama merek yang sudah familiar juga masuk. Di antaranya adalah Gajah Tunggal selaku pemasuk ban, Astra Otoparts yang menyuplai karet, dan Karoseri.
Pada Februari lalu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan pernah mengatakan bahwa pada dasarnya pemerintah memang berupaya menggandeng beberapa pihak untuk terlibat.
Khusus Toyota dan Daihatsu, menurut Putu alasan mengajak mereka tidak lain karena merekalah pabrikan terbesar di Indonesia saat ini. "Kami lagi coba untuk kerjasama dengan Toyota dan Daihatsu, mereka kan jual kendaraan terbanyak," ujarnya saat itu.
Meski begitu, baik pihak Toyota ataupun Daihatsu belum banyak memberikan keterangan lebih lanjut soal proyek bersama ini.
Satu prototipe mobil pedesaan nantinya akan diperkenalkan di publik pada Agustus nanti. Rencananya, akan ada 34 model mobil pedesaan yang berbeda-beda, disesuaikan dengan jumlah provinsi dan kondisi wilayah masing-masing.
Advertisement