Liputan6.com, Jakarta - Dewasa ini, sepeda motor tidak hanya dipakai kaum Adam saja. Ia juga jadi milik perempuan, termasuk mereka yang mengenakan pakaian muslimah, yang sering kita sebut sebagai hijabers.
Masalahnya, pakaian yang mereka kenakan berpotensi mencelakakan mereka sendiri. Ujung hijab, misalnya, berpotensi tersangkut di pelek. Ini sudah benar-benar terjadi beberapa waktu yang lalu kepada seorang pengguna ojek daring.
Baca Juga
Untuk mengatasi ini sebetulnya mudah, dan tanpa perlu mengganti gaya berpakaian. Kata kuncinya adalah memastikan kalau pakaian yang dikenakan aman selama di perjalanan.
"Kalau bisa memang jangan pakai gamis yang panjang. Tapi kalau tidak bisa diganti, solusinya saat naik motor ujung baju dijepit di antara kaki, diduduki," ujar Murniyanti, anggota Women on Wheels, di Kuningan, Jakarta, Selasa (9/5/2017).
Kenyamanan harus tetap diperhatikan. Caranya adalah dengan menggunakan legging. Menurut Murni, dengan menggunakan lapisan itu naik motor bisa lebih nyaman dan aman.
Pun dengan alas kaki. Menurutnya, beberapa kesalahan yang kerap dilakukan pengendara perempuan adalah menggunakan sepatu hak tinggi. Padahal itu justru berbahaya karena menyulitkan dalam menyeimbangkan diri.
"Kalau memang terpaksa, bawa dua sepatu. Satu taruh di bagasi, satu lagi pakai waktu berkendara. Pakai alas kaki yang aman," ia menambahkan.
Menurut Murni, kesalahan yang kerap dilakukan bukan karena jenis kelamin pengendara itu sendiri, melainkan semata karena kurangnya edukasi. Karena itu, semua pengendara motor harus tetap diajarkan bagaimana berkendara yang benar itu.
Advertisement