Sukses

Nissan e-Power Jadi Produk Global?

Nissan e-Power berpotensi mengglobal, setelah sejauh ini hanya ada di produk-produk yang dipasarkan di Jepang saja.

Liputan6.com, Tokyo - Nissan e-Power berpotensi mengglobal, setelah sejauh ini hanya ada di produk-produk yang dipasarkan di Jepang saja.

"Ini adalah teknologi yang jelas-jelas sesuai untuk pasar di luar Jepang, di seluruh pasar kunci," ujar Daniele Schillaci, Executive Vice President in Charge of Global Marketing and Sales, dikutip dari Automotive News.

"Kami berpikir untuk bergerak maju lebih cepat pada elektrifikasi, tidak hanya pada mobil listrik murni, tapi juga teknologi e-Power ini," tambahnya.

E-power diperkenalkan November lalu sebagai powertrain opsional untuk Nissan Note, penantang Toyota Prius yang notabene merupakan produk global.

Cara kerja e-power menarik. Sebab, alih-alih fungsinya sama, motor listrik dan mesin konvensional justru punya tugas masing-masing. Motor listrik untuk menggerakkan roda, sementara mesin bensin hanya untuk mengisi baterai motor.

Pabrikan aliansi Renault ini mengklaim mesin ini memungkinan diaplikasikan dalam model yang lebih kompak (kecil).

Di atas kertas, berdasarkan standar regulator Jepang, Note e-Power mengonsumsi bahan bakar 32,7 kilometer per liter. Angka ini memang masih lebih rendah ketimbang kompetitornya, Prius, yang mencatatkan angka 40 km/liter.

Sayangnya Schillaci tidak menjabarkan lebih lanjut soal rencana ini. Ia hanya mengatakan bahwa masih ada yang perlu dipersiapkan. "Ketika teknologi ini sukses, jadi alami bagi kami untuk mencari sesuatu yang lebih luas," tutupnya.