Liputan6.com, Surabaya - Pengendara sepeda motor di Indonesia menghadapi jenis jalanan yang sangat beragam. Dari mulai jalan lebar-mulus, jalan lebar namun dengan kondisi aspal yang buruk, sampai gang-gang sempit.
Tentu semua ini memerlukan teknik berkendara yang juga beragam. Ketika melewati jalanan sempit misalnya, fokus pengendara adalah untuk menjaga keseimbangan.
Untuk menjaga keseimbangan ini diperlukan keahlian, terutama dalam hal mengatur bukaan kopling dan gas (pada motor kopling). Sementara pada motor bebek atau matik, pengaturan bukaan gas jadi yang utama.
Advertisement
Baca Juga
"Harus pandai mengatur kopling sama gas," ujar Reza Novendri, juara pertama Honda Safety Riding Instructur Competition 2017 di kategori big bike yang berasal dari PT CDN-Aceh, di Surabaya, Kamis (17/5) kemarin.
Keseimbangan juga bisa diatur lewat gerakan tubuh. Penyeimbangan dilakukan mulai dari tangan, hingga kaki. "Keseimbangan juga bisa dengan cara mengatur gerakan, pundak sampai kaki, tapi usahakan tidak terlalu banyak," sambungnya.
Selain itu, dalam kondisi seperti ini, usahakan untuk tidak melakukan pengereman terlalu dalam. Sebab jika ban mengunci, potensi terjatuh lebih mudah. Kecepatan juga rendah saja.
Tentu, dalam kondisi yang sesungguhnya, lingkungan sekitar juga harus diperhatikan. Misalnya, membunyikan klakson jika ada pejalan kaki.
Dalam dunia safety riding, teknik berkendara seperti ini dilatih melalui apa yang disebut dengan narrow plank. Dalam narrow plank, pengendara dilatih untuk melewati sebilah papan dan selamat sampai ujung tanpa terjatuh atau menurunkan kaki.