Liputan6.com, New York - Saat ini, harga mobil listrik masih tergolong tinggi, dibanding mobil berbahan bakar konvensional (bensin dan solar). Namun, dalam beberapa waktu ke depan, hal ini akan berbanding terbalik, yaitu mobil listrik akan jauh lebih murah.
Baca Juga
Hal tersebut berdasarkan penelitian dari Bloomberg New Energy Finance, yang menyebutkan harga baterai akan turun. Dengan begitu, harga mobil listrik akan murah dan bakal terjadi di pasar Amerika Serikat dan Eropa, secepatnya pada 2025.
Saat ini, setengah dari biaya produksi mobil listrik dialokasikan untuk pembelian baterai. Jadi, ketika harga baterai turun, harga mobil listrik akan turun sebesar 77 persen, pada 2016 sampai 2030.
"Sebagai permulaan, hal ini akan menjadi lebih murah, dan orang-orang akan mulai menggunakan mereka (mobil listrik) karena paritas harga semakin dekat," jelas Colin McKerracher, periset yang berbasis di London saat dikutip Autonews.com, Senin (29/5/2017). "Setelah itu, pasar otomotif akan menarik," tambahnya.
Sementara itu, menurut Gilles Normand, Wakil Presiden Senior Renault untuk pengembangan mobil listrik, total kepemilikan mobil listrik pada awal 2020-an, akan sama dengan mobil konvensional.
"Kami memiliki dua kurva," jelas Gilles Normand. "Salah satunya adalah pengurangan biaya teknologi mobil listrik, karena ada lebih banyak terobosan dalam biaya dan volume yang lebih banyak, sehingga biaya produksi mobil listrik turun," tambahnya.
"Sementara biaya mobil ICE (internal combustion engine), akan naik akibat peraturan yang lebih ketat, terutama partikulat (polusi udara)," pungkasnya.
Advertisement