Sukses

Kasus Manipulasi Emisi, Bosch Kena Incar Aparat

Kejaksaan Jerman Jumat lalu (26/5) mengumumkan penyelidikan terhadap pemasok komponen mobil Bosch.

Liputan6.com, Stuttgart - Kejaksaan Jerman Jumat lalu (26/5) mengumumkan penyelidikan terhadap pemasok komponen mobil Bosch berkaitan dengan manipulasi emisi yang dilakukan oleh Daimler. Keduanya sama-sama berbasis di Stuttgart, Jerman.

"Ada penyelidikan untuk (mereka yang) membantu dan bersekongkol terhadap penipuan," ujar juru bicara kejaksaan, dikutip dari Reuters.

Ia mengatakan bahwa penyelidikan Bosch telah dimulai beberapa minggu lalu, hampir bersamaan dengan penyelidikan Daimler, pemilik Mercedes-Benz. Bosch diperiksa karena merekalah penyedia perangkat lunak manajemen mesin Daimler.

Kejaksaan menemukan bahwa emisi yang keluar pada mobil-mobil buatan Daimler lebih banyak ketimbang data di atas kertas yang dikeluarkan pabrikan. Informasi ini menyesatkan sekaligus membohongi konsumen.

Menanggapi ini, Bosch enggan berkomentar banyak. "Masalah ini sensitif. Bosch tidak akan berkomentar lebih lanjut mengenai hal-hal yang sedang diselidiki dan dalam proses pengadilan," ujar juru bicara mereka.

Ini bukan kali pertama Bosch terjerat kasus. Pada kasus manipulasi yang dilakukan Volkswagen, Bosch dianggap membantu melakukan manipulasi.

Di Amerika Serikat (AS), seorang hakim federal bahkan memberikan persetujuan akhir agar Bosch membayar US$ 327,5 juta kepada pemilik mobil Diesel VW karena ia berperan mengembangkan mesin yang kotor.

Meski demikian, sampai akhir Bosch mengaku tidak melakukan kesalahan apapun.