Sukses

Ternyata, 65 Persen Kasus Inflator Airbag Takata Belum Diperbaiki

Kasus kerusakan airbag Takata yang melibatkan 46,2 juta kendaraan di Amerika Serikat, ternyata belum banyak yang diperbaiki.

Liputan6.com, Washington - Kasus kerusakan airbag Takata yang melibatkan 46,2 juta kendaraan di Amerika Serikat, ternyata lebih dari 65 persen belum diperbaiki. Padahal, recall nasional terkait airbag Takata ini sudah dilakukan sejak 2015 lalu.

Melihat fakta tersebut, Senator Amerika Serikat asal Florida, Bill Nelson, mendesak produsen untuk mempercepat laju perbaikan inflator kantung udara yang bermasalah tersebut.

Mengutip Badan Keselamatan Lalu Lintas Nasional Amerika Serikat (NHTSA), hingga pertengahan Mei tahun ini, hanya sekitar 15,8 juta inflator airbag Takata yang sudah diperbaiki.

"Sekitar 8,8 juta pemilik mobil telah menerima pemberitahuan recall. Namun mereka diberitahu bahwa tidak ada suku cadang pengganti yang tersedia saat ini," kata Nelson, seperti dilansir Reuters, Kamis (2/6/2107).

Kasus inflator airbag Takata yang bermasalah ini menyebabkan 16 korban meninggal, dan lebih dari 180 orang cedera di seluruh dunia. Masalah ini mulai terungkap pada 2008, dan melibatkan 100 juta inflator yang digunakan oleh 19 produsen mobil ternama, seperti Honda, Toyota, Ford, Volkswagen, dan Tesla.

Sementara itu, menurut juru bicara Takata, Jared Levy, pihaknya sudah berusaha dengan cepat untuk meningkatkan produksi perangkat pengganti airbag. "Takata sudah mengirimkan lebih dari 26 juta perangkat pengganti, 2/3 termasuk inflator yang diproduksi pemasok lain," jelas Levy.