Liputan6.com, Jakarta - Terlalu banyak kecelakaan di jalan raya yang disebabkan karena faktor human error. Satu nyawa saja hilang sebetulnya sudah tragedi, apalagi sampai ribuan dan itu terus berulang setiap tahun.
Human error ini sangat banyak contohnya. Namun dari banyak itu, ada beberapa yang sebetulnya dapat diantisipasi, tapi toh dianggap sepele oleh pengendara. Satu contoh yang paling mudah adalah menggunakan ponsel kala berkendara.
Advertisement
Baca Juga
Menggunakan ponsel kala berkendara akan menyebabkan konsentrasi terbelah, bahkan hilang. Padahal, syarat utama aman berkendara adalah pengemudi itu sendiri fokus hanya pada apa yang ada di depannya.
Sudah begitu banyak riset yang membahas soal ini. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh perusahaan asuransi bernama Wunelli dan broker Drivology, dilansir tahun lalu.
Hasil riset menyebut, tabrakan meningkat 75 persen bagi mereka yang mengangkat telepon, atau 20 persen jika menggunakan handsfree.
Selain itu, ada beberapa hal yang dianggap sepele lainnya, padahal ia sangat penting.
Â
Next
Tutup pentil
Tutup pentil memang kecil, dan karenanya kerap diabaikan. Namun sebetulnya komponen yang kecil ini justru punya kegunaan sangat besar, yaitu melindungi ban dari kotoran.
Dikutip dari laman Facebook Divisi Humas Polri, pentil ban yang terbuka menyebabkan debu atau air bisa masuk ke celah. Ia dapat merusak katup dan membuat karet sil di dalam valve menjadi getas. Bagian logam juga bisa mengalami korosi.
Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin terjadi kebocoran udara dari celah yang rusak tadi. Tekanan udara di dalam ban terus menurun akibat kebocoran halus yang tidak terdeteksi. Paling parah, ban bisa benjol atau pecah.
Nyalakan mesin di SPBU
Di SPBU jelas-jelas terpampang larangan untuk menyalakan mesin ketika bahan bakar mobil atau motor sedang diisi. Namun sayangnya, ada saja yang nakal.
Awal Januari lalu, karena mobil masih dalam keadaan menyala, seisi SPBU di Jatiwaringin, Bekasi, terbakar. Beruntung tidak ada korban jiwa saat insiden itu. Tentu hal seperti ini sangat konyol, dan seharusnya tidak terjadi.
Advertisement