Sukses

Kendala Motor Listrik Bukan Masalah STNK, Tapi..

Sepeda motor listrik seperti Zero Motorcycle dan Viar Q1 telah meluncur dan dilengkapi dengan STNK

Liputan6.com, Jakarta - PT Garansindo Group siap meluncurkan skuter listrik Garansindo Electric Scooter ITS atau Gesits di awal 2018 mendatang. Sebelumnya, PT Triangle Motorindo (TM), selaku produsen Viar Motor Indonesia terlebih dahulu meluncurkan Viar Q1 yang merupakan hasil kolaborasi dengan perusahaan Bosch pada Selasa (6/6/2017).

Viar Q1 telah bisa dipesan dan dijual lengkap dengan surat-surat termasuk Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Hal inipun menepis anggapan bahwa motor listrik memilik kendala soal STNK.

Masalah terkait STNK motor listrik juga ditepis Chief Executive Officer, PT Garansindo Group, Muhammad Al Abdullah. Kata dia, pemerintah pada dasarnya mendukung dan memiliki regulasi akan kendaraan listrik.

Karena itu Garansindo Group ikut membawahi merek motor listrik asal Amerika Serikat, Zero Motorcycle sejak 2015.

“Bicara regulasi, STNK kami Zero sudah ada sejak dua tahun lalu, sebelum ada Viar dan segala macam,” ungkap pria yang akrab disapa Memet saat ditemui di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Memet sendiri mengaku sangat menyayangkan sejumlah pihak yang justru tidak men-support pemerintah untuk kendaraan ramah lingkungan dan hemat energi. Termasuk kendaraan listrik.

Alasan Garansindo Group merangkul Zero Motorcycle pun diketahui karena regulasi akan kendaraan listrik telah ditetapkan, serta teknologi yang diterapkan pada motor tersebut sangat canggih.

“Eh di sini (Indonesia), motor listrik dibilang takut mati atau apalah, apalagi saat banjir, kena air nanti jadi mati,” ucapnya dengan kesal.

2 dari 2 halaman

Next

Berkaca dari Zero Motorcycle

Hal yang sama ditegaskan Managing Director PT Garansindo Technologies, Dhani Yahya yang membawahi langsung merek Zero Motorcycle.

Menurutnya, saat pertama kali memasukkan Zero Motorcyle ke Tanah Air, pemerintah telah membuat regulasi mengenai motor listrik. Karena itu Garansindo tak menganggap masalah soal regulasi.

“Regulasinya sudah ada. Yang di sini mungkin pemerintah mengkaji bagaimana peraturan terkait dengan perpajakan tersebut, men-support industri ini,” terangnya.

Namun Dhani tak menampik, saat ini ada beberapa hal yang harus dibenahi terkait pajak, karena skuter yang dibuat nanti tidak memiliki PPnBM. Kecuali diimpor dalam bentuk utuh atau CBU.

“Saya rasa pemerintah juga mendukung. Apalagi Jokowi targetin 2025 ada 2,2 juta motor listrik,” sambung Memet.