Liputan6.com, Jakarta - Mudik adalah satu jenis perjalanan yang paling sulit diprediksi. Misalnya, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke tempat tujuan, tidak selalu sama dibanding kalau jalan di hari-hari biasa.
Oleh karena itu, beberapa hal perlu dipersiapkan. Termasuk dalam hal ketersediaan bahan bakar. Jangan sampai bensin habis di tengah jalan, dan tidak tahu lokasi pengisian. Tentu ini sangat merepotkan, apalagi kalau sedang ada di dalam tol.
Ditambah, jika berkaca dari tahun lalu, banyak yang kesulitan mengisi bahan bakar untuk kendaraannya karena antrean di SPBU sangat panjang.
Advertisement
Baca Juga
Dalam hal ini, Kasubbid Operasi dan Pemeliharaan I Badan Pengelola Jalan Tol, Ranto P Rajagukguk, memberikan rekomendasi. Setidaknya ada dua hal yang perlu diperhatikan.
"Pastikan pengguna jalan tol untuk mengisi BBM yang cukup selama perjalanan. Jangan menunggu indikator (bensin) merah baru melakukan isi ulang," ujarnya dalam pesan singkat, Kamis (8/7).
Kedua, sebelum melakukan perjalanan untuk terlebih dulu mencari tahu lokasi-lokasi penjualan BBM yang ada di sepanjang ruas tol, "Baik yang ada di rest area ataupun truk tangki Pertamina atau kios BBM dalam jerigen di jalur fungsional".
Dengan mengetahui titik-titik ini, kita dapat berjaga-jaga dan dapat melakukan kalkulasi kapan akan mengisi ulang bensin kembali.
Antisipasi juga harus dilakukan pengelola SPBU. Sebab bagaimanapun, antrean yang panjang juga disebabkan karena petugas yang relatif sedikit. Oleh karenanya, Ranto menyarankan agar ada petugas yang cukup dan cekatan.
"Pengalaman tahun lalu pada beberapa SPBU, terdapat dua dispenser 6-8 nozzle, hanya dilayani oleh satu orang petugas sehingga waktu isi BBM lebih dari 10 menit. Akibatnya di SPBU macet karena isi BBM dan istirahat," tutupnya.