Sukses

Bangun Pabrik di Indonesia, KTM Terkendala Perizinan

Saat ini KTM telah mempersiapkan pabrik perakitan sepeda motor untuk mesin di bawah 400 cc di kawasan Gresik, Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta - PT Penta Jaya Laju Motor (PJLM) selaku agen pemegang merek KTM di Tanah Air rupanya belum merealisasikan perakitan produknya secara lokal. Hal tersebut diketahui karena pabrik perakitan yang berada di daerah Gresik, Jawa Timur mengalami kendala perihal perakitan.

Hal ini pun disampaikan langsung Presiden Direktur PT PJLM, Kristianto Gunadi saat ditemui wartawan usai peluncuran KTM New Duke 250 dan New Duke 390 di acara Jakarta Fair 2017, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (9/6/2017).

“Ada beberapa lah ya dari pemerintah. Dari prinsipal sebenarnya sudah, tapi dari sisi perizinan pemerintah yang belum selesai,” ungkap Kristianto.

Kristianto menyatakan, untuk lokasi, peralatan dan perlengkapan pengerjaan di pabrik pada dasarnya telah siap.

Tidak disebutkan secara detail kendala apa yang dimaksud di tahun ini. Namun jika tak ada aral melintang, pabrik perakitan KTM tersebut akan mulai beroperasi pada semester pertama 2018.

Kristianto juga menuturkan, pabrik tersebut akan merakit sejumlah sepeda motor KTM dengan mesin di bawah 400 cc, yang diperkirakan kapasitas produksinya mencapai 1.000-2.000 unit perbulan.

2 dari 2 halaman

Next

Kelemahan dan Kelebihan CKD

Kendati jika nanti pabrik KTM berdiri, ternyata, hal tersebut tidak membuat line-up sepeda motor yang identik dengan warna orange itu menjadi murah meriah.

Sebab, menurut Kristianto, harga yang diberikan saat ini rupanya telah diperhitungkan secara detail, sama seperti dikirim langsung dari India.

“Kenapa dulu harganya dari Rp 69 jadi Rp 40 juta, atau dari Rp 57 jadi Rp 30 sekian? Jadi kami enggak ada down spek, cuma kami planning CKD dengan harga CKD,” jelasnya. Meski demikian, Kristianto tak menampik, dengan CKD lokal maka itu dapat memberikan beberapa keunggulan. Salah satunya proses surat-surat seperti STNK jauh lebih cepat.

“Kami bilang ke principal, kalau kami CKD cepat sekali, biaya pengurusan jauh lebih murah, sedangkan CBU jauh lebih mahal,” katanya.