Sukses

Benarkah Motor dan Mobil Listrik Hemat Perawatan?

Ada tiga komponen komponen utama pada sepeda motor listrik, yakni motor, baterai, dan controller. Semua itu tidak perlu oli.

Liputan6.com, Jakarta - Sepeda motor di Indonesia secara perlahan menapaki era baru. Ya, kehadiran motor listrik saat ini mampu mencuri perhatian khalayak.

Triangle Motorindo produsen Viar Motor Indonesia baru saja masuk babak baru dengan menghadirkan Viar Q1 sebagai kendaraan listrik. Rencananya, Garansindo Group juga akan merealisasikan sepeda motor listriknya, Gesits, yang akan dijual di awal tahun depan.

Dua perusahaan otomotif tersebut sangat yakin, line up motor listriknya dapat diterima masyarakat karena berbagai kelebihan, seperti nol emisi, hingga tak perlu repot dalam hal perawatan.

Direktur Triangle Motorindo, Sutjipto Admotjo, mengatakan sepeda motor listrik lebih minim perawatan dibandingkan mesin konvensional.

"Motor listrik sangat sederhana karena dia tidak ada mesinnya. Tidak ada piston, transmisi, jadi bisa dibilang perawatannya hampir tidak ada," ujar Sutjipto Admotjo, Direktur Triangle Motorindo, produsen motor Viar.

Melihat jeroan motor listrik, setidaknya ada tiga komponen penggerak utama seperti motor listrik, baterai, dan controller.

Sementara motor konvesional banyak dipengaruhi sejumlah komponen yang juga saling gesek beberapa bagiannya seperti piston, blok silinder, injektor, sampai busi.

Sedangkan motor listrik sebaliknya, tidak memerlukan pergantian oli, busi atau rantai.

Namun demkian, jika harus dilakukan perawatan biasanya karena pergesekan, karat atau penyok karena tersenggol atau berbenturan. Namun beberapa komponen juga akan mengalami penurunan kualitas sebagaimana motor konvensional. Komponen itu antara lain ban dan suspensi.

Hal serupa juga diungkapkan Chief Executive Officer PT Garansindo Group, Muhammad Al Abdullah. Setelah menguji coba Gesits mulai dari Jawa-Bali, pada 7 November - 11 November 2016.

“Saya cuma mau kasih pesan bahwa (kendaraan listrik) jauh lebih efisien, dari segi rupiah ke rupiahnya, maupun nilai cycle-nya yaitu maintenance,” ungkap Memet saat ditemui di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Pria yang akrab disapa Memet itu juga mengklaim skuter Gesits nya itu, bisa lebih menghemat paling tidak skuter listrik tersebut bisa lebih hemat 50-60 persen daripada motor konvensional yang masih menggunakan bahan bakar bensin.

2 dari 2 halaman

Next

Mobil Listrik

Minim perawatan ternyata bukan hanya sepeda motor listrik saja, tetapi mobil listrik juga demikian. Seperti halnya pada Tesla Model X yang baru saja didatangkan langsung dealer mobil premium, Prestige Image Motorcars.

Menurut Presiden Direktur Prestige Image Motorcars, Rudy Salim, Tesla Model X lebih murah dibanding mobil konvensional (bensin dan diesel).

"Tesla Model X ini 75 kWh, dan di rumah mewah 1 kWh ini sekitar Rp 1.500. Jadi, untuk mengisi full baterai Tesla Model X hanya butuh Rp 130 sampai Rp 150 ribu," jelas Rudy beberapa waktu lalu.

Tesla Model X jika baterainya terisi penuh bisa menempuh jarak hingga 350 Km. Jika dibandingkan dengan mobil konvensional, mesin bensin atau diesel dengan bahan bakar non-subsidi bisa sampai Rp 500 ribu.

Keuntungan mobil listrik juga tidak susah dalam hal perawatan. Karena tidak memiliki mesin, mobil listrik ini tidak perlu ganti oli dan filter oli.

"Perawatannya hanya update software secara berkala, dan tinggal koneksi wifi. Kalau ada kerusakan atau masalah, juga diinformasikan langsung oleh indikator di mobil. Jadi tidak perlu repot-repot," kata Rudy.