Liputan6.com, Jakarta - Pada tahun 1990an lalu, di kota besar seperti Jakarta banyak beredar bus tingkat dalam kota, atau yang dikenal dengan nama double decker. Meski sempat meredup, tren ini kembali hidup dalam beberapa tahun terakhir.
Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) menilai hal ini sebagai sesuatu yang positif. Kemampuannya untuk mengangkut lebih banyak orang ketimbang bus biasa, apalagi kendaraan pribadi, punya potensi mengurai kemacetan di jalan raya yang semakin kusut saja.
"Saya pikir bus tingkat itu solusi yang sangat bagus," ujar Biswadev Sengupta, Presiden Direktur TMDI, di Jakarta, Senin (12/6) malam.
Advertisement
Baca Juga
Biswadev menilai, melihat tren yang ada, segmen bus secara umum memang akan terus meningkat. "Transportasi publik harusnya tumbuh, sangat alami untuk tumbuh, bahkan lebih dari city car. "Sebab orang-orang kan selalu bermobilisasi," sambungnya.
Meski begitu, Biswadev mengaku kalau pihak perusahaan untuk sekarang tidak fokus di segmen itu. Mereka mengesampingkan terlebih dulu kendaraan-kendaraan seperti bus double decker, bus hybrid, dan lain-lain, dan lebih memilih fokus di pasar mobil komersil seperti pikap dan truk.
"Itu adalah fase kami selanjutnya," sambung pria asal India tersebut.
Lagipula, sambung Biswadev, di India, tempat TMDI mengimpor kendaraan, tidak ada lineup bus double decker. Yang ada adalah produksi double decker bersama perusahaan lain, sebagaimana yang dilakukan dengan pabrikan asal Brasil, Marcopolo.
"(Kalaupun ada), kami tentu tidak bisa membawanya begitu saja. Kami juga harus perhatikan aftersales-nya, suku cadangnya, dan lain-lain," tutup Biswadev.
Â
Tonton Video Menarik Berikut Ini: