Liputan6.com, Jakarta Mudik menggunakan mobil bertransmisi otomatis memang cukup nyaman dan bisa dibilang sangat praktis. Meskipun demikian, bukan berarti transmisi canggih ini bebas dari permasalahan. Seperti komponen mobil lainnya, transmisi otomatis memiliki permasalahannya sendiri, dan Anda bisa mendeteksi gejalanya sendiri.
Secara umum, permasalahan pada transmisi otomatis terbagi menjadi dua bagian. Yaitu permasalahan pada komponen elektrik, dan juga permasalahan pada bagian mekanikalnya. Lantas bagaimana cara membedakannya?
Advertisement
Baca Juga
Kahono, Kepala Bengkel Daihatsu Sunter, mengatakan, "Cara membedakan masalah pada transmisi bisa dibilang tidak terlalu rumit. Jika permasalahan muncul dari komponen elektrik, maka logo 'AT' pada instrumental panel akan menyala. Jika Anda menemui masalah ini, segera konsultasikan ke bengkel resmi terdekat."
Lain lagi jika permasalahan berasal dari komponen mekanikal. "Jika komponen mulai aus, mobil terasa tidak bertenaga. Selain itu, perpindahan gear terasa menyentak dan membuat Anda merasa tidak nyaman. Ini merupakan gejala awal permasalahan dari sisi mekanikal," sambungnya.
Jika masalah pada transmisi menyebabkan mobil mogok. Perlu diingat, mobil bertransmisi otomatis tidak bisa sembarangan diderek. Jika hanya sekedar memindahkan dari tengah jalan ke bahu jalan, cukup pindahkan ke posisi N menggunakan tombol 'shift lock'. Tiap mobil memiliki metode maupun cara menetralkan yang berbeda-beda, Anda bisa membaca buku manual mobil Anda.
Saat mobil harus diderek, pilihlah jasa towing yang membawa mobil secara keseluruhan. Jika jasa derek hanya sanggup mengangkat sebagian dari mobil, untuk mencegah kerusakan pada komponen transmisi, maka bagian yang diangkat adalah bagian yang rodanya bergerak. Misalkan mobil berpenggerak belakang seperti Xenia, maka bagian belakangnya yang diangkat. Sedangkan mobil berpenggerak depan seperti Yaris, maka bagian depannya yang harus diangkat.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini: