Liputan6.com, Jakarta Di saat para pabrikan raksasa berlomba-lomba menciptakan sistem otonomos yang dapat berfungsi tanpa interaksi dari pengemudi, berbeda dengan Subaru. Pabrikan Jepang ini tenang, mereka memilih mengambil pendekatan yang berbeda pada sistem semi-otonomosnya.
Subaru terlihat sangat fokus dengan menyempurnakan teknologi yang sudah ada, dengan tujuan utama meningkatkan keselamatan saat berkendara. Dikutip dari Reuters, Kamis (22/6/2017), Tetsuo Onuki, mengatakan, ”Kami tidak mengembangkan mobil driverless. Apa yang kami lakukan saat ini, untuk membuat berkendara dengan mobil menjadi semakin aman.”
Advertisement
Baca Juga
Saat mendemonstrasikan pengembangan terakhir dari sistem EyeSight. Subaru memang memberikan peningkatan pada sistem tersebut. Sistem ini dilengkapi fungsi baru touring assist yang diklaim sanggup mengurangi beban pengemudi dengan mengambil alih akselerasi, pengereman, pengendalian, saat di jalan bebas hambatan.
Teknologi tersebut menggabungkan adaptive cruise control, lane tracing control , dan sepasang kamera untuk memantau jalur sekaligus mobil yang berada di depan. Sistem EyeSight terbaru ini akan menjadi kelengkapan standar untuk Subaru Levorg, dan WRX S4. Keduanya akan diluncurkan di Jepang antara akhir tahun 2017 atau awal 2018.
Perkembangan teknologi otonomos memang selalu menarik untuk diikuti. Hanya saja teknologi tersebut harus diimbangi dengan infrastruktur yang memadai. Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa mobil yang mengadopsi teknologi ini, seperti adaptive cruise control yang akan membantu akselerasi maupun deselerasi di jalan bebas hambatan.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini: