Liputan6.com, Jakarta Seperti musim mudik Lebaran sebelumnya, meski pemerintah menggenjot infrastruktur agar dikerjakan secara ngebut dan rapi, namun tetap saja banyak kondisi jalan yang rusak saat dilalui pengemudi. Termasuk saat arus balik.
Tentu saja, hal ini akan membuat sejumlah kendaraan yang digunakan mudik akan mengalami berbagai masalah, karena telah menempuh beragam jalan dan cukup jauh.
Advertisement
Baca Juga
Sepeda motor, menjadi salah satu armada yang cukup banyak digunakan saat mudik Lebaran. Meski pemerintah tidak menganjurkan, namun karena alasan efisiensi, si kuda besi tetap digunakan untuk mudik.
Bagi Anda yang kembali ke ibu kota dan sempat melalui jalur ‘neraka’ dengan menggunakan sepeda motor, ada baiknya melakukan pengecekan lebih detail khususnya pada bagian kaki-kaki.
Karena kaki-kaki pada sepeda motor menjadi komponen utama yang langsung merasakan dampaknya.
Nah, bagi Anda yang tidak mengetahui apa dampaknya menggunakan sepeda motor di jalur bergelombang, berikut gejalanya:
Bearing Roda
Biasanya, komponen pertama yang rentan terjadi kerusakan usai melibas jalan 'keriting' adalah laher atau bearing roda. Komponen yang menjadi bantalan antara pelek dengan as roda ini rentan oblak bila sering melintasi jalan rusak dengan kecepatan yang cukup tinggi.
Gejala bearing yang sudah mulai oblak adalah sepeda motor terasa goyang saat digeber pada kecepatan di atas 70 km/jam.
Bila dibiarkan terus menerus tak menutup kemungkinan bearing yang sudah oblak akan pecah dan membuat as dan pelek terikat akibat bearing yang pecah dan macet.
Pelek Peyang
Andai kata bearing tidak sampai pecah, dampak yang bisa saja dialami oleh pemotor yang sering melibas jalan keriting adalah pelek rodanya peyang.
Gejala ini lebih sering dialami oleh sepeda motor yang masih menggunakan pelek jari-jari. Pemotor dengan tunggangan yang telah menggunakan casting wheel bukan berarti tanpa masalah.
Penyakit pelek peyang juga bisa dialami jika sepeda motor menghajar lubang dengan kecepatan tinggi hingga membuat salah satu bagian pelek bengkok.
Ban Bocor
Komponen terakhir yang wajib diperiksa usai melakukan perjalanan panjang adalah ban. Bisa saja ketika melintasi jalan keriting Anda tidak mengetahui jika ban telah tertancap benda-benda tajam seperti kerikil, pecahan kaca, pelat, atau bisa saja paku kecil.
Mungkin efek bocor tidak langsung dirasakan oleh pengguna ban tubeless. Namun demikian, benda-benda asing seperti ini berpotensi merobek ban jika terus menerus didiamkan meskipun tidak sampai membuat ban bocor.
Untuk itu, sempatkan waktu memeriksa ban. Bila mendapati ada benda asing yang menancap, maka cabutlah benda-benda asing itu di tukang ban untuk mengantisipasi kebocoran yang mungkin timbul usai dicabut.
Â
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini: