Sukses

Plus Minus Zeneos Milano untuk Yamaha Nmax

Zeneos Milano ring 13 ditujukan untuk Yamaha NMax. Lalu seperti apa performanya?

Liputan6.com, Jakarta - Yamaha NMax menjadi salah satu skutik (skuter matik) paling diminati di Indonesia. Tak heran jika industri pendukung otomotif di Tanah Air berlomba-lomba menawarkan aksesori ataupun komponen lainnya agar bisa menikmati keuntungan dari skutik bongsor bermesin 155 cc tersebut.

Belum lama ini, PT Gajah Tunggal Tbk yang memproduksi ban merek Zeneos memperkenalkan Zeneos Milano ring 13 yang ditujukan untuk NMax. Zeneos Milano sendiri sebenarnya sudah hadir di pasar nasional sejak 2014. Hanya saja saat itu yang tersedia cuma ukuran 10, 11 dan 12 inci yang tak lain ditujukan untuk Vespa.

Beruntung Liputan6.com mendapat kesempatan awal untuk merasakan performa ban yang diproduksi di pabrik kawasan Tangerang. Hingga berita ini diturunkan, Milano yang kami gunakan telah menempuh jarak 1.500 kilometer lebih atau hampir dua bulan pemakaian.

Untuk diketahui, ukuran yang kami gunakan naik satu ukuran dari bawaan pabrik. Bagian depan berukuran 120/70 dan 140/70 di belakang. Dengan ukuran yang lebih besar ini tekanan angin juga dibuat lebih banyak dari rekomendasi pabrikan.

Sebagai informasi, test rider Liputan6.com memiliki berat badan 90 kg dengan tinggi 175 cm. Tekanan angin yang kami gunakan 28 psi di depan dan 36 psi di belakang.

Digunakan untuk aktivitas harian, ban ini terbilang mumpuni. Daya cengkeram terhadap aspal cukup baik atau istilahnya ngegigit.

Saat dipakai perjalanan jauh (touring) ban ini juga menunjukkan kemampuannya di segala kondisi jalan, mulai dari aspal mulus, bergelombang, berlubang hingga jalanan basah.

Nah, saat melintasi jalanan basah seperti saat hujan, Milano terbilang lengket. Desain kembangan ban ini memiliki banyak alur sehingga mampu membuang air dengan baik saat berjalan di atas jalanan basah.

Karena alur yang banyak ini pula, kami merasakan Milano tidak bisa meluncur dengan halus saat berada di jalanan mulus seperti ban standar pabrikan yang kembangannya renggang-renggang layaknya ban motor sport. Meski begitu, ini tidak bisa dibilang sebagai kekurangan mengingat karakter kedua ban tersebut berbeda.

Namun yang pasti, Milano memiliki tapak yang lebih lebar sehingga membuat kepercayaan diri meningkat saat menikung. Beberapa rekan yang gaya berkendaranya agresif mengaku begitu menikmati saat tunggangannya diajak rebah.

Sekadar catatan, karena ukurannya yang lebih lebar kami terpaksa melepas mud flap atau extention (sambungan) sepatbor depan yang sengaja kami pasang karena terjadi gesekan. Sebagai langkah antisipasi, jika Anda berniat menggunakan Zeneos Milano sebaiknya mengganti sepatbor depan aftermarket yang bagian belakangnya lebih panjang.

Mulai Tersedia di Pasaran
Marketing Product Development PT Gajah Tunggal Tbk Dodi Yanto mengatakan, minat konsumen terhadap produk anyarnya ini sangat tinggi. "Ini benar-benar di luar perkiraan kami," terangnya kepada Liputan6.com baru-baru ini.

Guna menggenjot produksi, Zeneos langsung menambah mold (cetakan) yang dipesan dari Taiwan. "Karena lokal belum ada yang bisa bikin," kata dia.

Pria yang hobi berolahraga ini menyebut, penyebaran Zeneos Milano ring 13 diprioritaskan untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) serta Bandung terlebih dahulu.

"Nanti kalau produksinya sudah banyak akan nyebar ke beberapa toko retail dan toko biasa," tambahnya.

Lebih lanjut ia menyebut, untuk wilayah Jakarta, ban yang sepasangnya dibanderol Rp 550 ribu hingga Rp 600 ribu itu tersedia di outlet Rumah Ban di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

 

 

Simak juga video menarik di bawah ini: