Liputan6.com, Jakarta Mencuci mobil sudah menjadi kebiasaan pemilik mobil untuk tetap menjaga kendaraan agar selalu sedap dipandang. Tapi ternyata, seiring berkembangnya teknologi, mencuci mobil harus lebih hati-hati, terutama mencuci mobil berteknologi driver assistance di tempat pencucian otomatis.
Seperti diberitakan Carscoops, Sabtu (22/7/2017), sebuah studi yang dilakukan International Car Wash Association, mengungkapkan 79,9 persen pemilik mobil pintar mengakui fasilitas pencucian otomatis merusak perlengkapan rain-sensing wipers. 39,2 persen mengakui sistem engine start/stop aktif dan 37,8 persen melaporkan sistem collision avoidance aktif saat proses pencucian.
Advertisement
Baca Juga
Saat proses pencucian, jika fitur sistem forward-collision aktif, maka mobil akan berhenti dengan sendirinya. Mobil akan berhenti di lorong setelah proses pemberian sabun dan mobil di belakang akan menabrak mobil ‘pintar’ tersebut.
Sistem tersebut memang bisa dimatikan. Hanya saja, setiap pabrikan memiliki caranya sendiri untuk mematikan fitur pintar. Tentu tidak semua konsumen maupun pegawai memiliki pengetahuan untuk mematikan fitur-fitur tersebut.
Studi tersebut memberikan beberapa pilihan solusi kepada pabrikan otomotif agar hal serupa tidak terjadi lagi. Salah satu yang paling menarik adalah sistem yang dapat mendeteksi mobil masuk ke dalam pencucian otomatis dan mematikan sementara fitur-fitur tersebut.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini: