Daihatsu Tawarkan Mobil Murah Baru, Berapa Harganya?

Liputan6.com, Tokyo - Kei car atau mobil mungil di Jepang hadir dalam segala bentuk, dan ukuran yang ditentukan oleh peraturan pemerintah agar sesuai. Namun, beberapa lebih luas dari yang lain, seperti halnya Daihatsu Move.

Mobil ini diperkenalkan pertama kali pada 1995, dengan desain yang diberi nama Giorgetto Giugiaro. Namun, setiap empat tahun sekali keluar versi baru, dan tahun ini keluar versi baru. Demikian dilansir Carscoops, Jumat (4/8/2017).

Daihatsu Move model 2018 didasarkan pada generasi keenam yang diluncurkan pada 2014, namun mendapatkan ubahan eksterior dan interior.

Untuk eksterior, Daihatsu Move 2018 mendapatkan ubahan bumper baru, lampu depan LED, lampu belakang juga baru. Sedangkan untuk interiornya dibuat ergonomis agar tetap nyaman, karena mobil ini memiliki dimensi yang cukup kecil.

Untuk jantung penggerak, mobil ini masih menggunakan mesin berkapasitas 660 cc standar dan ada yang dilengkapi turbocharger. Mesin tersebut dilengkapi dengan transmisi CVT, dengan kombinasi penggerak depan dan penggerak empat roda.

Menyoal harga, Daihatsu Move ini akan tersedia dalam berbagai tipe, dengan harga mulai dari 1.112.400 yen atau setara dengan Rp 133 juta, sampai 1.749.600 yen atau setara dengan Rp 208,3 juta.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Calon All New Daihatsu Terios Disukai, Ini Buktinya

PT Astra Daihatsu Motor menyebut model terbaru dari Daihatsu Terios bakal segera dirilis. Marketing Director PT ADM Amelia Tjandra menyebut, model baru ini akan diperkenalkan akhir tahun ini.

“Benar kami akan keluarkan Terios tahun ini. Full model change,” katanya saat ditemui di Keio Plaza Hotel, Tokyo, Jepang, Selasa (24/10).

Jauh sebelum kabar ini tersiar, tampang sesosok Daihatsu Terios generasi terbaru beredar di dunia maya. Ini merupakan hasil karya digital rendering dari IAdesign.

Dalam polling mingguan yang rutin Liputan6.com lakukan, dan kali ini mengenai tema "Bagaimana Pendapatmu Tentang Digital Render Penerus Terios Ini?", sosok digital render itu cukup diminati.

Dari 200 lebih partisipan, 62 persennya merasa 'cocok', 23 persen mengatakan 'biasa saja' dan sisanya menyatakan 'kurang cocok'.

Perlu diingat, ini hanyalah perkiraan saja. Belum tentu sosok aslinya nanti menyerupai versi digital render ini.