Liputan6.com, Fuchu - Mazda sedang berada di persimpangan jalan. Di satu sisi mereka melihat adanya tren industri otomotif yang mengarah ke elektrifikasi. Tapi di sisi lain, mereka tidak ingin benar-benar meninggalkan mesin konvensional (mesin pembakaran dalam).
Mengatasi kecenderungan yang saling berlawanan itu, Mazda berhasil menemukan jalan tengah. Mereka, dengan anggaran riset yang kecil kalau dibanding dengan pabrikan Jepang lain, siap memperkenalkan kendaraan yang dilengkapi mesin pengapian kompresi (compression ignition engine).
Mesin pengapian kompresi, dikutip dari Automotive News, adalah sejenis mesin yang "menggabungkan atribut terbaik dari mesin diesel dan bensin".
Advertisement
Baca Juga
Dari mesin ini, bensin akan dikompresi hingga tekanan tinggi sehingga bisa menyala tanpa perlu percikan dari busi, sebagaimana yang umum pada mesin bensin.
Dengan mesin ini, torsi dan efisiensi bahan bakar bisa lebih baik 30 persen dibanding mesin bensin Skyactiv-GÂ mereka yang ada saat ini.
Dengan memaksimalkan kemampuan mesin konvensional, mereka sebetulnya sedang mencoba menandingi motor listrik yang keunggulan utamanya memang bebas bensin. Dengan membuat mesin yang semakin hemat, Mazda harap tidak banyak yang bermigrasi ke kendaraan listrik.
Senior Managing Officer Mazda, Kiyoshi Fujiwara, mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan sebetulnya adalah "tugas" yang harusnya dilakukan pabrikan lain.
"Kami pikir ini adalah tugas penting dan mendasar untuk mengejar mesin pembakaran internal yang ideal. Elektrifikasi itu perlu, tapi mesin konvensional harus datang lebih dulu," terang Fujiwara.
Mazda akan memperkenalkan mesin ini di mobil baru yang akan mereka buat paling lambat saat tahun fiskal 2018/2019 berakhir, 31 Maret 2019.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini: