Liputan6.com, Jakarta Ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) menjadi bukti bahwa sektor otomotif di Indonesia masih cukup bergairah. Hal serupa diungkapkan oleh Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian. "Produksi otomotif meningkat di paruh kedua, ini membuktikan bahwa masyarakat masih bertenaga dan industri masih butuh, ekonomi kita masih terjaga. Ekonomi Indonesia masih kuat, dan membawa optimisme kepada kita semua," ungkap Airlangga saat meresmikan GIIAS di ICE.
Tingginya nilai investasi di sektor ini menjadi nilai tambah tersendiri. "Investasi sektor otomotif di tahun 2017 nilainya mencapai Rp 16,5 triliun. Ini penting, jadi industri memberikan investor confidence terhadap kebijakan yang dilakukan pemerintah," sambung Airlangga.
Baca Juga
Menurutnya, berkat adanya kepercayaan dari investor, dampaknya adalah meningkatnya lapangan kerja yang tersedia di sektor otomotif. Tidak hanya otomotif saja, tenaga kerja yang terkait secara tidak langsung juga turut menikmati dampak positif ini. "Berkat adanya investasi, bisa memberikan tambahan lapangan pekerjaan sebanyak 5.000 orang, total tenaga kerja di sektor ini mencapai 1 juta orang, dan secara tidak langsung tenaga kerja yang terkait mencapai 5 juta orang. Dengan demikian sektor ini memberikan nilai tambah, serta menyerap tenaga kerja."
Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan pasar terbesar di ASEAN. Bahkan dari satu per tiga permintaan ASEAN berasal dari Indonesia. "Ini artinya kita (Indonesia) sebagai negara terbesar di ASEAN. Potensi Indonesia menjadi sangat besar. Saat ini lebih dari 36 perusahaan yang bergerak di sektor otomotif, seperti distributor dan pabrikan, untuk itu nilai tambah terhadap local content bisa kita tingkatkan. Saat ini terdapat 1.500 perusahaan komponen otomotif yang terbagi menjadi 3 bagian, dengan posisi ini tentu ekspor sangat terbuka, dan kementerian sedang membuat kebijakan agar ekspor bisa ditingkatkan," pungkas Airlangga.
Untuk diketahui, GIIAS 2017 mengusung tema 'Rise of Future Mobility'. Hal serupa senada dengan misi dari kementerian perindustrian yang sedang menyusun kebijakan insentif untuk kendaraan ramah lingkungan. Kementerian perindustrian menargetkan 400.000 kendaraan ramah lingkungan dapat terserap di Indonesia pada tahun 2025 mendatang.
Advertisement
Simak Video Menarik Berikut Ini: