Sukses

Mohon Perhatian, Oli Mobil dan Motor Juga Bisa Terbakar

Oli yang terbuat dari bahan kimia, apakah mampu terbakar?

Liputan6.com, Cilegon - Oli menjadi bagian paling penting dalam sebuah kendaraan, baik itu sepeda motor maupun mobil. Fungsi oli sangat vital. Selain melumasi komponen mesin untuk mendukung kinerja mesin, oli juga bisa menjadi pembersih mesin dan menyerap panas.

Namun, tak sedikit yang bertanya, apakah oli yang terbuat dari base oil (minyak dasar) mampu terbakar seperti minyak pada umumnya?

Pasalnya, oli juga kerap tercecer di lantai atau di jalan akibat kebocoran atau human error.

Menanggapi hal tersebut, Ari Sutanto, Plant Director PT Federal Karyatama (Federal Oil), menyatakan bahwa pada dasarnya oli juga bisa terbakar seperti bahan kimia lainnya.

“Tapi oli bisa kebakar kalau flash point atau titik bakarnya (terlampaui), sangat tinggi di atas 200 derajat Celsius,” ucap Ari kepada wartawan di pabrik Federal Oil di kawasan Industrial Estate Cilegon, Banten, Rabu (23/8/2017).

Menurut Ari, jika di beberapa bagian terdapat ceceran oli baik sepeda motor maupun mobil, kemungkinan hal itu tak akan memicu timbulnya kebakaran.

Namun, lain halnya jika oli tercampur dengan bahan bakar minyak. Maka, hal itu tentunya akan memicu kebakaran.

“Kita ada pengujian juga, bisa terbakar di atas 200 derajat Celsius, jadi orang tak perlu khawatir. Kalau cuma korek atau busi tidak kebakar, kecuali businya kemasukan bensin, pasti kebakar,” ucap Ari.

Simak Video Menarik Berikut:

2 dari 2 halaman

Jangan Pakai Oli Racing

PT Federal Karyatama menjadi salah satu produsen pelumas yang menawarkan oli khusus motor balap. Adanya pelumas khusus motor balap dipercaya mampu memberikan akselerasi tingkat tinggi dan performa maksimal.

Namun, ternyata bagi Anda pemilik sepeda motor bebek atau skutik, tidak disarankan untuk menggunakan oli motor balap. Meskipun, oli tersebut diklaim memberikan "akselerasi"
tingkat tinggi dan performa maksimal untuk balapan.

Menurut Sales and Marketing Director PT Federal Karyatama Herry Hambali, beberapa waktu lalu, pelumas yang dibuat untuk balapan biasanya dirancang encer.

“Setiap pelumas itu dibuat berdasarkan kebutuhan masing-masing. Kalau oli encer untuk balap, nanti cepat nguap, pakai langsung buang. Sebaiknya tidak untuk harian,” ucap Herry.

“Oli itu harus sesuai kebutuhan, untuk pelumas endurance yang tahan lama. Kalo racing untuk kecepatan, enggak ngomong dipakai hingga 2.000 kilometer atau 4.000 kilometer,” ujarnya.

Jika pelumas untuk balapan digunakan untuk harian, baik itu jenis sepeda motor bebek maupun skutik, maka akan terasa boros dalam hal keuangan, karena harganya cukup mahal dan pemakaiannya cepat berganti.