Sukses

Mesin F1 2021, Termurah Sepanjang Masa

Bos Mercedes, Toto Wolff, bilang kalau harga mesin di masa depan akan jadi yang paling rendah sepanjang penyelenggaraan F1.

Liputan6.com, Jakarta - Awal April lalu, Federation Internationale de l'Automobile (FIA), penyelenggara Formula1, mengatakan bahwa mesin baru jet darat F1 mulai tahun 2021 akan lebih bertenaga, tetapi dengan ongkos produksi yang lebih murah.

Pernyataan ini kembali diperkuat oleh Bos Mercedes, Toto Wolff. Ia bahkan bilang kalau harga mesin di masa depan akan jadi yang paling rendah sepanjang penyelenggaraan F1.

"Kami membuat perjanjian dengan FIA untuk mereduksi harga mesin bagi pelanggan dalam beberapa tahun ke depan. Menjadi termurah sepanjang masa," terang Wolff, dikutip dari Motorsport.

Tentu yang dimaksud termurah ini adalah harga riil, artinya harga dihitung berdasarkan hubungannya dengan harga-harga komponen lain lain.

Wolff bilang, mereka sedang berusaha untuk menekan harga satu unit mesin hingga 12 sampai 14 juta dolar. Angka ini, terang Wolff, hanya sebagian kecil dari anggaran keseluruhan tim. Dengan begitu kalau mesin lebih murah mereka bisa melakukan pengembangan dengan lebih bebas.

"Hanya lima persen dari total biaya tim besar. Untuk tim kecil sekitar 8 sampai 10 persen," sambung pria yang lahir di Vienna, Austria ini.

Untuk diketahui, mobil-mobil yang mengaspal di lintasan Formula 1 saat ini sampai tahun 2020 nanti menggendong mesin 1.6-litre turbo-charged V6. Setidaknya ada tiga perusahaan yang memasok mesin jet darat ini, yakni Ferrari, Mercedes, dan McLaren.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Regulasi Baru

Regulasi baru FIA mengatakan kalau mesin baru akan diluncurkan pada 2021 nanti. Untuk menuju ke sana, semua supplier sepakat bahwa mereka akan berusaha melakukan inovasi yang diminta. Menurut mereka, ini baik bagi perkembangan F1 ke depan.

"Sekarang kami harus duduk bersama untuk menyelesaikan detail power unit apa sebetulnya yang akan kami buat - tapi kami sudah memulai dengan langkah yang tepat. Kami bekerja untuk keputusan terbaik bagi F1 di masa depan," terang Presiden FIA, Jean Todt.

Pernyataan tersebut adalah hasil dari pertemuan antara Presiden FIA, Jean Todt, bersama empat supplier mesin terkini dan pihak potensial lainnya. Pertemuan dihelat di Paris, Perancis.

Keputusan lain yang ditetapkan dalam pertemuan ini adalah mesin terkini harus diimprovisasi dalam hal suara. Sebab, bukan rahasia kalau banyak fans dan juga media mengkritik suara jet darat yang sudah tidak lagi mendebarkan dan cenderung "kalem".