Sukses

Begini Cara Nissan Manjakan Konsumen Borongan

Untuk menjaring konsumen borongan, memang tidak hanya soal produk tapi juga layanan.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk menjaring konsumen borongan alias fleet, PT Nissan Motor Indonesia (NMI), terus menyempurnakan layanan korporatnya. Menyesuaikan beragam jenis usaha dalam mencari kendaraan dan layanan sesuai kebutuhan.

"Kami memiliki banyak pilihan mobil dan teknologi untuk ditawarkan pada pelanggan korporat," jelas Eiichi Koito, Presiden Direktur NMI, di Senayan Golf, Jakarta Selatan, Jumat (25/8/2017).

Namun, tidak hanya soal produk tapi juga layanan. Sehingga penting bagi pabrikan asal Jepang ini untuk membangun kemitraan berkelanjutan dengan pelanggan korporat melalui teknologi juga layanan.

"Bedanya dengan pembeli pribadi banyak, kalau beli fleet tentunya ada layanan spesial yang sifatnya fleksibilitas. Misalnya, bisa memberikan kontrak servis, jadi kita bisa memberikan training untuk teknisi karena biasanya fleet ada teknisi tersendiri," tambah Budi Nurmukmin, GM Marketing Strategy PT NMI, di tempat yang sama.

Lanjut Budi, untuk layanan yang bersifat fleksibel bermacam-macam, tergantung diskusi antara Nissan dan konsumen.

Untuk diketahui, Nissan juga telah meluncurkan layanan pelanggan terbarunya di Indonesia, Nissan Intelligent Service. Program ini memiliki tiga kunci layanan, yaitu jaminan ketersedian suku cadang 24 jam atau gratis, fasilitas pemesanan suku cadang secara online melalui e-Parts (mulai November 2017), hingga fasilitas mobil pengganti dealer.

Selain itu, Nissan juga memperkenalkan layanan terbaru yaitu 5 star fleet service, untuk mendukung operasional pelanggan korporat yang lebih hemat.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Pasar Fleet

Dijelaskan lebih lanjut, untuk pasar fleet bagi Nissan menyumbang sekitar 10 sampai 15 persen, dari seluruh penjualan kendaraan pabrikan asal Jepang tersebut. Bahkan, pasar pembeli borongan ini masih berpeluang untuk tumbuh lebih besar.

"Kalau secara spesifik Januari sampai Juli harus lihat data, secara umum 10 sampai 15 persen. Kita tergetkan mendapatkan 20 persen. Kita harapkan dengan adanya event-event seperti ini konsumen senang dengan kita, dan tetap menjadi konsumen loyal kita," tegas Budi.

Untuk komposisinya, pasar borongan memang tidak bisa disamakan dengan konsumen pribadi, karena karakter konsumen fleet berbeda-beda.

"Tapi sampai sekarang memang harus diakui, penyumbang terbesar masih dari Grand Livina. Konsumennya macam-macam, ada dari taksi online, ada juga dari instansi pemerintah, kemudian juga dari perusahaan minyak dan tambang," pungkas Budi.