Liputan6.com, Jakarta - McLaren sudah lama membuka peluang untuk bekerja sama dengan pemasok lain sejak mesin Honda yang mereka pakai bermasalah. Yang paling berpeluang untuk menggantikan pabrikan Jepang tersebut adalah Renault.
Dalam gelaran GP Belgia, Direktur Pengelola Renault F1, Cyril Abiteboul, membenarkan bahwa mereka sempat berdiskusi dengan McLaren soal kemungkinan ini. Renault dianggap cocok dan dapat meningkatkan kinerja tim secara keseluruhan.
Advertisement
Baca Juga
"Kami memang terbuka untuk diskusi. Dan saya bisa mengkonfirmasi bahwa kami telah melakukan diskusi dengan McLaren," terang Aiteboul, dikutip dari Motorsport.
Tapi di satu sisi, pertemuan tersebut justru jadi titik terang bahwa Renault tidak akan memasok mesin untuk McLaren. Apa pasal?
Ternyata regulasi yang jadi soal. Ada aturan tertulis yang mengatur bahwa pemasok mesin tidak boleh banyak-banyak bekerja sama dengan tim balap. "Untuk saat ini ada batasan di regulasi jika kami ingin memasok lebih dari tiga tim," tambah Aiteboul.
Selain itu, sambung Aiteboul, mereka juga mungkin tidak akan memberikan layanan yang optimal jika bekerja sama dengan lebih banyak tim.
"Saya pikir akan tidak masuk akal jika kami memasok lebih dari tiga tim tanpa harus mengurangi jaminan kualitas untuk tim-tim lain," imbuhnya.
Jadi, apa yang akan dilakukan McLaren ke depan?
Simak juga video menarik di bawah ini:
Next
Masalah mesin Honda telah tercium bahkan saat uji coba pra-musim. Sebagaimana dikutip dari carscoops, penggantian mesin dilakukan sebanyak lima kali selama empat hari berturut-turut.
Padahal, aturan menyebut bahwa semua tim hanya bisa mengganti empat mesin saja sebelum musim dimulai. Lebih dari itu, akan mendapatkan penalti.
Hari pertama, tangki minyak mengalami masalah, padahal mobil baru melaju satu lap saja. Mesinpun harus ganti. Di hari kedua, mesin ketiga kembali gagal setelah melaju sebanyak 29 lap. Mesin keempat dan kelima digunakan pada hari ketiga dan keempat.
Sang pembalap, Fernando Alonso, juga protes. Ia bahkan secara eksplisit mengatakan bahwa mesin Honda lah satu-satunya masalah di timnya.
"Kami hanya satu masalah: power unit," ujarnya. "Tidak ada keandalan dan tidak ada kekuatan. (Kecepatan) kami turun 30 km/jam di trek lurus," tambah Alonso. Alonso terus menerus mengucapkan keluhan yang sama seiring dengan semakin banyak masalah yang muncul.
Advertisement