Sukses

Proyek Besar Aston Martin di Dunia Hybrid, Seperti Apa?

Aston Martin akan mempersiapkan varian hybrid dan listrik di masa mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Aston Martin turut serta meramaikan kompetisi pengembangan mobil listrik. Kendaraan seperti ini dirasa cocok untuk menggantikan kendaraan berbahan bakar bensin karena lebih ramah lingkungan dan berteknologi canggih.

Dilaporkan Carscoops, Selasa (29/8/2017), CEO Aston Martin, Andy Palmer, dalam wawancara kepada Financial Times, mengatakan bahwa ke depan semua mobil mereka akan berteknologi hybrid.

"100 persen hybrid pada pertengahan 2020," terang Palmer. Tentu ini merupakan proyek besar di tengah lineup mereka yang masih didominasi oleh mesin pembakaran dalam.

Sementara pada 2030, Aston Martin menargetkan 25 persen mobil yang mereka adalah mobil listrik. Lebih jauh ketimbang target pertengahan 2020.

Menariknya, tidak seperti pabrikan lain yang menggandeng pihak luar, Aston Martin akan mengembangkan sendiri teknologi elektrifikasi. Pertimbangannya, motor listrik adalah "teknologi inti" sehingga akan lebih baik kalau itu tetap jadi rahasia.

Teknologi inti mereka untuk saat ini adalah mesin V12. Mesin ini terpasang pada model-model Vantage S, Vanquish, dan Zagato.

Mesin ini malah akan diinjeksikan kepada model baru mereka yang tergolong hypercar, Valkyrie. Mengutip dari roadandtrack, Valkyrie memiliki tenaga total 1.130 Tk. Nyaris 1.000 Tk berasal dari mesin V12 6,5 liter naturally aspirated. Sisanya didapat dari motor elektrik yang teknologinya mengadopsi mobil Formula 1 dengan sistem regenerasi energi.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Ternyata, Sudah Ada Orang Indonesia Punya Aston Martin Valkyrie

Meskipun belum meluncur secara resmi di pasar global maupun di Tanah Air, ternyata sudah ada satu orang Indonesia yang memesan hypercar yang kabarnya hanya akan diproduksi sebanyak 99 unit ini.

"Customer di Indonesia sudah ada yang pesan. Namun, dia bukan beli yang untuk versi jalanan tapi yang track use," jelas Irmawan Poedjoadi, CEO Aston Martin Jakarta, saat ditemui di bilangan Senayan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Lanjut Irmawan, untuk produksi Aston Martin Valkyrie memang ada dua, yaitu untuk jalan raya dan untuk sirkuit balap. Khusus untuk penggunaan di lintasan balap, Aston Martin hanya akan memproduksi sebanyak 25 unit.

"Customer kita mengetahui, bahwa mobil itu tidak mungkin dipergunakan di Indonesia. Apabila mungkin juga pasti tidak ada jalannya. Makanya dia lebih baik punya yang untuk di lintasan balap," tambahnya.

Aston Martin Valkyrie ini memang tidak akan dibawa ke Indonesia, dan sang pemilik hanya akan menyimpan hypercar bertenaga dahsyat tersebut di pabrik Aston Martin, dan saat ingin digunakan bisa langsung di 'gas tipis-tipis' di sirkuit balap.