Liputan6.com, Jakarta - Salah satu motor andalan PT Suzuki Indomobil Sales(SIS), Suzuki GSX 150, mulai dipasarkan di beberapa negara Asia Tenggara. Motor yang diproduksi secara lokal di Plant Tambun 1, Bekasi, Jawa Barat ini sudah dipasarkan di Vietnam, Filipina, dan Thailand.
Baca Juga
Melansir Paultan, kamis (31/8/2017), Suzuki GSX 150 yang dipasarkan ini memiliki tiga tipe, yaitu GSX-R150, GSX-S150, dan GSX-S150 Touring.
Advertisement
Ketiga model ini dilengkapi mesin mesin satu silinder berkapasitas 147,3 cc, DOHC, berpendingin cairan, dengan teknologi EFI. Dengan unit tersebut, motor ini mampu menghembuskan daya hingga 19 Tk pada 10.500 rpm, dan torsi 14 Nm pada 9.000 rpm.
Sebagai standar, Suzuki GSX 150 dilengkapi shock depan telescopic dengan disc brake, dan pelek 17 inci, dengan roda 90/80. Sedangkan untuk belakang, monoshock, disc brake, dan pelek 17 inci, dengan ban 130/70.
Sementara itu, Suzuki GSX 150 dilengkapi dengan teknologi baru dengan keyless start, lampu utama LED, dan alarm yang memudahkan pemilik mencari motor di tempat parkir, serta digital meter dengan indikator posisi gigi.
Untuk harga di setiap negara belum diketahui pasti, namun di Indonesia Suzuki GSX-R150 dijual Rp 27,9 juta, Suzuki GSX-S150 dibanderol Rp 23,9 juta, dan Suzuki GSX-S150 Touring dilepas Rp 25 juta.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini:
Ekspor Eropa
Selain di pasar Asia Tenggara, Suzuki GSX 150 juga bakal diekspor ke Eropa. Hanya saja, untuk pasar Eropa, Suzuki tak menjualnya dengan mesin 150 cc, melainkan 125 cc.
Engine inspection 2W PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) Teguh Imam Supriyantoro mengatakan, mesin yang digunakan merupakan downsizing engine dari Satria F150 dan ada beberapa pengaturan mesin yang diubah.
"Mesin 125 cc, ukuran bore dan stroke dibuat berbeda dengan mesin 150 cc. Sedangkan komponen yang lain saya tidak bisa kasih tahu karena dalam proses pengembangan," ucap Teguh kepada wartawan di kawasan Plant Tambun 1, Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Teguh menyatakan, jika mesin diturunkan menjadi 125cc, lain halnya dengan standar emisi yang naik jadi Euro4. Hal ini, lanjut Teguh, Euro4 memang menjadi salah satu regulasi yang harus dipenuhi di negara tujuan ekspor.
Rencananya, ekspor motor sport paling anyar itu akan dilakukan semester dua 2017.
Advertisement