Liputan6.com, Jakarta - Salah satu komponen paling penting pada kendaraan, baik roda empat maupun roda dua adalah rem. Piranti ini berfungsi untuk memperlambat laju kendaraan saat berjalan, hingga mobil atau motor benar-benar berhenti.
Baca Juga
Mengingat pentingnya fungsi rem di sebuah kendaraan, dibutuhkan perawatan yang benar agar rem tidak mengalami masalah alias rem blong. Istilah ini biasanya dialami oleh kendaraan yang menggunakan sistem rem jenis hidrolik.
Mengutip laman resmi Daihatsu Indonesia, rem hidrolik bekerja dengan mengandalkan cairan dalam ruang vakum, yang ketika pedal rem ditekan maka cairan akan memindahkan tekanan sehingga mampu membuat kaliper rem menekan kampas rem untuk menghentikan laju kendaraan.
Rem Hidrolik sangat bergantung pada tekanan, jika terjadi kebocoran bisa berakibat fatal. Sebab, kebocoran bisa membuat tekanannya berkurang hingga tidak mampu menekan kampas rem yang berada di rumah kaliper.
"Jika fluidanya habis, pedal rem yang ditekan tidak terjadi apa-apa. Ini yang namanya rem blong,” ucap Lanlan, Mekanik Surya Motor di Pondok Labu, Jakarta Selatan yang biasa menangani mobil-mobil merek Daihasu.
Nah, ketika mengalami rem blong, seperti yang dikuti laman resmi NTMC Polri, jika mengalami situasi seperti ini yang harus dilakukan adalah jangan panik, kemudian secepat mungkin menurunkan posisi perseneling hingga gigi satu, kemudian tarik rem tangan sampai mobil berhenti.
Pada saat yang bersamaan, arahkan mobil ke jalur lambat secara perlahan, lalu berhenti di area yang benar-benar aman dari mobil berkecepatan tinggi di belakang. Pastikan lampu hazard dinyalakan juga, dan gunakan kaca spion untuk memantau kondisi jalur bagian belakang mobil.
Jika kondisinya darurat, bisa juga kasih tanda dengan mengeluarkan seutas kain dari jendela, dan dilambaikan ditambah bunyikan klakson.
Apabila terpaksa harus menabrak, tabraklah sesuatu yang lunak dan aman guna meminimalkan beban benturan.
Advertisement
Simak juga video menarik di bawah ini:
Rem Lebih Cepat Dari 2 Kedipan Mata
Bicara soal sistem pengereman, salah satu perusahaan penyedia teknologi otomotif, Bosch, menghadirkan sistem pengereman darurat Bosch yang dilengkapi pendeteksi pengendara sepeda, dan secara otomatis membuat mobil berhenti penuh dari laju 40 kilometer per jam.
Dengan begitu, semua orang pun terlindungi dari insiden, meski terkejut, namun tidak terluka. Begitu radar atau sensor video pengaman darurat mendeteksi adanya sesuatu yang mungkin terjadi, iBooster Bosch memicu pengereman penuh hanya dalam 190 milidetik atau waktu yang lebih singkat daripada berkedip dua kali.
"Sistem kemudi pendukung adalah langkah lebih lanjut menuju terwujudnya berkendara tanpa kecelakaan," ujar anggota dewan manajemen Bosch, Dr Dirk Hoheisel, dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Selasa (29/8).
Advertisement