Liputan6.com, Hiroshima - Sebelumnya Mazda memang tidak mengikutsertakan rencana mesin SkyActiv-R (atau mobil sport bermesin rotary) dalam rencana Sustainable Zoom-Zoom 2030.
Namun, baru-baru ini Mitsuo Hitomi, Managing Executive Officer Mazda Technical Research Centre & Integrated Control System Development, mengakui bahwa SkyActiv-R ditujukan untuk mesin sportscar.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir Autoevolution, Mitsuo Hitomi mengatakan, pihaknya sedang melanjutkan proses pengembangan dari mesin rotary generasi selanjutnya. Ia juga mengakui menemui kendala saat pengembangan mesin rotary, terutama jika emisi harus menyamai dengan mesin konvensional.
Masalah utama dari mesin rotary adalah seal pada apex yang cepat aus dan oli mesin yang ikut terbakar. Pengembangan juga akan fokus kepada sistem emisi dan penyebaran pembakaran.
Teknologi rotary memang bukan teknologi yang akan mendatangkan uang seperti teknologi Mazda lainnya, namun rotary merupakan teknologi yang sangat penting bagi Mazda, karena mobil-mobil ikonik Mazda yang mengadopsi mesin rotary.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini:
Mazda Kembangkan Mesin Triple Charger
Mazda nampaknya benar-benar memaksimalkan sumber daya yang mereka miliki untuk mengembangkan mesin kendaraan konvensional. Awal bulan lalu mereka mengatakan sedang mengembangkan mesin pengapian kompresi (compression ignition engine). Mesin ini, dikutip dari Automotive News, adalah sejenis mesin yang "menggabungkan atribut terbaik dari mesin diesel dan bensin".
Tapi ternyata Mazda tidak berhenti sampai situ saja. Baru-baru ini aplikasi paten yang dipublikasikan US Patent and Trademark Office (USPTO), menunjukkan bahwa Mazda juga sedang mengembangkan mesin baru.
Laman Road and Track mendeskripsikan mesin ini sebagai "mesin pembakaran dalam dengan dua turbocharger berkapasitas buang yang beroperasi secara paralel dengan supercharger tunggal yang digerakkan oleh listrik."
Dengan tiga perangkat tambahan tersebut, maka mesin baru Mazda ini bisa dijuluki sebagai "mesin triple-charger".v
Advertisement