Sukses

Jaguar E-Type Zero, Mobil Klasik Bermesin Listrik

Jaguar E-Type dihidupkan kembali dengan sistem penggerak elektrik.

Liputan6.com, London - Jaguar Land Rover Classic menghadirkan E-type bermesin listrik di ajang Jaguar Land Rover Tech Fest, London. Mobil ini bukanlah mobil baru, melainkan modifikasi sekaligus restorasi E-Type klasik. Proses pengerjaan berlangsung di Land Rover Classic Works, Coventry.

Tim Hannig, Direktur Jaguar Land Rover Classic, mengatakan, "E-type Zero mengkombinasikan kedinamisan E-type dengan peningkatan performa melalui elektrifikasi. Kombinasi ini menciptakan sensasi berkendara yang menakjubkan."

"Tujuan kami dengan E-type Zero untuk menawarkan kepemilikan mobil klasik yang tak terikat oleh waktu. Kami tidak sabar untuk memperlihatkan konsep ini ke konsumen kami," lanjut Hannig.

Performanya meningkat drastis, electric powertrain miliknya sanggup menghasilkan tenaga 220 kW (295 Tk). Baterai lithium-ion miliknya memiliki dimensi dan bobot yang sama dengan mesin XK 6-silinder bawaan aslinya.

Penempatan baterai, mesin elektrik, serta gear dibuat semirip mungkin dengan aslinya. Sehingga tidak mengubah banyak distribusi bobot, bahkan versi elektrik lebih ringan 46 kg.

Dengan modifikasi elektrik yang dilakukan, maka Jaguar E-type Zero menjadi mobil listrik tercantik yang pernah dibuat. Istilah tersebut merujuk kepada ungkapan Enzo Ferrari mengatakan E-type original sebagai ‘The most beautiful car ever made’.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Mobil Klasik yang Dijual Jaguar Land Rover Indonesia

Penjualan mobil klasik sepertinya bisa menjadi unit bisnis baru yang menjanjikan. Hal tersebut disadari betul oleh Jaguar Land Rover (JLR) yang menyediakan fasilitas restorasi mobil klasik, dan dijual layaknya unit baru.

Dijelaskan Tryfena Sri Rahajoe, Marketing & Communication Manager PT Wahana Auto Ekamarga (WAE) sekalu agen pemegang merek JLR di Indonesia, bisnis baru ini memang untuk mengakomodasi para pecinta pabrikan asal Inggris tersebut, untuk memiliki mobil klasik Jaguar maupun Land Rover.

"Saya sempat ke pabrik di JLR di Inggris, dan di situ banyak terdapat mobil klasik yang siap direstorasi. Jaguar itu dari 1928 dari awal, jadi semuanya dari awal, dan kita menyebutnya Special Vehicle Operation, jadi hanya orang yang benar-benar berminat," jelas Tryfena di sela-sela acara The Heritage of JLR & Weekend Test Drive, di Nava Park, BSD City, Tangerang, Selasa (8/8).

Lanjut wanita yang akrab disapa Nana ini, untuk proses inden tidak bisa dipastikan kapan waktunya. Pasalnya, untuk satu restorasi, mobil klasik butuh waktu yang tidak sebentar.