Jaguar Bisa Bawa Mobil Listrik ke Indonesia, Apa Syaratnya?

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah menggodok regulasi terkait keberadaan mobil ramah lingkungan. Nantinya, mobil dengan mesin alternatif seperti listrik, hybrid, atau hidrogen bakal mendapatkan pengurangan pajak, dan harga jual yang bakal lebih rendah.

Setelah regulasi tersebut dikeluarkan, dipastikan berbagai agen pemegang merek (APM) bakal menghadirkan mobil listrik atau hybrid andalannya, seperti PT Wahana Auto Ekamarga (WAE), distributor resmi Jaguar Land Rover (JLR) yang siap memboyong Jaguar I-Pace.

Dijelaskan Chief Operating Officer PT WAE, Roland Staehler, Jaguar I-Pace baru akan masuk ke pasar Eropa dan beberapa negara di Asia pada 2018. Jadi, terlalu cepat jika mobil tersebut harus dipaksakan masuk ke Indonesia tahun depan.

"Untuk Indonesia, kalau ada regulasi untuk membantu mobil ini menjadi lebih atraktif di pasar, kami akan coba mendatangkan (ke Indonesia) pada 2019," ujar Staehler saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, belum lama ini.

Staehler menambahkan, untuk mendatangkan mobil listrik memang butuh banyak persiapkan, seperti workshop, mengedukasi teknisi atau konsumen, karena ini merupakan teknologi baru.

"Ini bukan pekerjaan yang bisa dilakukan hanya semalam, harus ada persiapan, dan di 2019 harapannya sudah bisa. Kalau memang pemerintah juga ada kebijakan soal kendaraan listrik, tentu kami akan berkontribusi," tambahnya.

Berbicara potensi market mobil listrik di Indonesia, pihak pabrikan asal Inggris ini belum bisa memprediksi dengan detail, pasalnya mobil ini masih tergolong sangat mahal.

"Salah satu yang pengaruh sebagai pembeli adalah pajak barang mewah, kalau Anda tidak dibebani (pajak) pasti akan menarik, harga juga otomatis bisa ditekan. Tapi, walaupun kamu sudah bisa menentukan harganya, pasar mungkin masih kecil," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: