Sukses

McLaren Siap-Siap Cari Pasangan Baru

Relasi antara Honda dan McLaren di ajang balap Formula 1 (F1) menemukan titik terang. Mereka dikabarkan menghentikan kerja sama.

Liputan6.com, Jakarta - Relasi antara Honda dan McLaren di ajang balap Formula 1 (F1) menemukan titik terang. Setelah tidak harmonis dalam beberapa bulan terakhir karena kendala mesin, akhirnya keduanya sepakat untuk mengakhiri kerja sama.

Kepada Motorsport, sumber internal anonim mengatakan keduanya sepakat mengakhiri kemitraan, Selasa (12/9) kemarin. Namun begitu, memang sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari keduanya.

Sebagai gantinya, juga menurut sumber yang sama, McLaren sudah sepakat untuk menjalin kontrak baru selama tiga tahun dengan penyuplai mesin lain, Renault. Keduanya akan bekerja sama sampai musim terakhir sebelum regulasi baru diterapkan penyelenggara.

Berita kerja sama ini pun belum ditanggapi pihak Renault. Meski sebelum kabar ini muncul mereka memang sudah bilang tertarik menggantikan Honda.

Honda jadi pemasok mesin McLaren sejak 2015. Tahun ini, kemitraan keduanya memburuk. Mesin Honda dianggap tidak lagi mumpuni, termasuk dalam hal performa dan daya tahan. Akibatnya, McLaren sulit bersaing dengan kompetitor lain seperti Mercedes atau Ferrari.

Di satu sisi, janji Honda untuk segera memperbaiki mesin tidak juga terealisasikan, sampai akhirnya keluar keputusan tak lagi bekerja sama.

Untungnya, Honda tidak terdepak dari F1 karena tahun depan mereka dipastikan menyuplai mesin untuk tim lain, Toro Rosso, yang sebelumnya pakai mesin milik Renault. Sebelumnya Honda gagal mencapai kata sepakat dengan tim lain, Sauber.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kabar sebelumnya

Dalam gelaran GP Belgia, Direktur Pengelola Renault F1, Cyril Abiteboul, membenarkan bahwa mereka sempat berdiskusi dengan McLaren soal kemungkinan ini. Renault dianggap cocok dan dapat meningkatkan kinerja tim secara keseluruhan.

"Kami memang terbuka untuk diskusi. Dan saya bisa mengkonfirmasi bahwa kami telah melakukan diskusi dengan McLaren," terang Aiteboul, dikutip dari Motorsport.

Tapi di satu sisi, sempat ada spekulasi bahwa Renault tidak akan memasok mesin untuk McLaren. Apa pasal?

Ternyata regulasi yang jadi soal. Ada aturan tertulis yang mengatur bahwa pemasok mesin tidak boleh banyak-banyak bekerja sama dengan tim balap. "Untuk saat ini ada batasan di regulasi jika kami ingin memasok lebih dari tiga tim," tambah Aiteboul.

Selain itu, sambung Aiteboul, mereka juga mungkin tidak akan memberikan layanan yang optimal jika bekerja sama dengan lebih banyak tim.

"Saya pikir akan tidak masuk akal jika kami memasok lebih dari tiga tim tanpa harus mengurangi jaminan kualitas untuk tim-tim lain," ujarnya.