Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah merek mobil asal Jepang masih mendominasi penjualan otomotif nasional. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat setidaknya ada 13 merek mobil asal Jepang di Indonesia.
Selama Januari-Agustus 2017, merek-merek kendaraan asal negeri Sakura menorehkan wholesales (penjualan pabrik ke dealer) sebanyak 706.790 unit. Angka tersebut naik 3,8 persen dari periode yang sama di tahun lalu yang tembus 680.103 unit.
Advertisement
Baca Juga
Dari 13 merek mobil asal Jepang, market share paling tinggi selama delapan bulan di 2017 diraih Toyota, dengan raihan sebesar 36,6 persen atau sebanyak 261.599 unit.
Sedangkan di urutan kedua dan ketiga terdapat Daihatsu dan Honda, masing-masing market share-nya mencapai 17,4 persen dan 17,3 persen atau 124.726 unit dan 123.628 unit.
Di posisi keempat terdapat Suzuki dengan market share 10,1 persen atau 71.925 persen dan Mitsubishi ke lima mencapai 70.564 unit atau market share-nya sebanyak 9,9 persen.
Beberapa merek otomotif Jepang lainnya yang ada di Indonesia yakni Hino, Nissan, Isuzu, Datsun, Mazda, Lexus, UD Trucks dan Infiniti.
Lalu bagaimana dengan merek mobil non-Jepang, apakah sama larisnya di Indonesia?
Menurut data Gaikindo, merek mobil dari Eropa dan Amerika memang tak sebesar merek Jepang. Setidaknya ada 10 merek otomotif Non Jepang dari Eropa dan Amerika yang masih eksis di Indonesia.
Merek mobil yang lumayan laris untuk wilayah Eropa dan Amerika Serikat, pertama adalah Chevrolet dengan market share 0,3 persen atau menjual 2.413 unit.
Di posisi kedua dan ketiga terdapat BMW dan Mercedes-Benz. Angka penjualan BMW sebanyak 1.631 unit sedangkan Mercedes-Benz 1.380 unit.
Di posisi berikutnya terdapat merek truk asal Swedia, Scania yang mencatatkan penjualan di Januari-Agustus 2017 sebanyak 695 unit.
Adapun merek mobil Volkswagen yang menjadi salah satu brand otomotif terlaris di dunia, jika di Indonesia penjualannya tergolong melempem. Selama Januari-Agustus 2017 hanya terjual 334 unit.
Angka tersebut lebih kecil dari MINI yang mencapai 343 unit dan sedikit lebih banyak dari Renault yang tercatat 330 unit.
Penjualan Mobil Korea Selatan, Cina, India dan Malaysia
Selain itu ada juga merek mobil Korea Selatan yakni KIA dan Hyundai yang keduanya jika ditotal mencapai 1.510 unit. Selama Januari-Agustus 2017, penjualan kedua merek mobil asal negeri Gingseng itu masing-masing sebesar 661 unit dan 849 unit.
Sedangkan untuk merek Cina terdapat truk Faw sebanyak 101 unit. Untuk merek Wuling, meski telah resmi dan siap menjual mobilnya di Indonesia per Agustus 2017, namun hal itu belum tercatat di Gaikindo, karena belum ada transaksi produksi dan penjualan.
Tak hanya itu ada juga merek lainnya seperti Tata Motor dengan perolehan penjualan sebesar 642 unit. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan merek Malaysia yakni Proton, karena hanya laku 12 unit sepanjang Januari-Agustus 2017.
Advertisement