Sukses

7 Fakta Keunggulan Mesin Diesel

Di berbagai belahan dunia, mobil bermesin diesel dianggap lebih tangguh dibanding kendaraan mesin bensin.

Liputan6.com, Jakarta Mobil bermesin diesel memang saat ini kurang populer dibanding bermesin bensin. Padahal, di berbagai belahan dunia, mobil bermesin diesel dianggap lebih tangguh dibanding kendaraan bermesin bensin.

Kendati begitu, beberapa negara rupanya mulai menyetop produksi kendaraan bermesin diesel, lantaran ketatnya aturan batas buang emisi, khususnya di kawasan Eropa.

Menurut Sales Support Dept Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Reiner Tandiono, mesin diesel memiliki berbagai keunggulan, terlebih memiliki torsi melimpah di putaran awal.

"Makanya masih digunakan untuk kendaraan komersil. Karena size-nya untuk angkut banyak barang, jadi tidak perlu cepat-cepat tapi semua kebawa dan sampai tujuan," ungkap Reiner saat acara Isuzu Diesel Academy di Isuzu Training Center, PT IAMI, Pondok Ungu, Bekasi, Rabu (20/9/2017).

Nah mau tahu keunggulan mesin diesel, berikut rangkumannya:

Pertama, mesin diesel mempunyai efisiensi panas yang lebih besar. Dengan demikian, penggunaan bahan bakarnya akan lebih ekonomis daripada mesin bensin.

Kedua, mesin diesel lebih tahan lama dan tidak memerlukan electric igniter. Dengan begitu, kemungkinan kesulitan lebih kecil dan perawatan lebih kecil daripada mesin bensin.

Ketiga, momen pada mesin diesel tidak berubah pada jenjang tingkat kecepatan yang luas. Artinya torsi mesin diesel rata-rata sama besar, namun tetap saja setiap merek karakteristiknya berbeda.

Keempat, tekanan pembakaran maksimum hampir dua kali mesin bensin. Hal ini berimbas pada suara dan getaran mesin diesel lebih besar daripada bensin. Tapi dengan teknologi common rail, gejala seperti ini sudah berkurang.

Kelima, tekanan pembakarannya lebih tinggi, maka mesin diesel harus dibuat dari bahan yang tahan tekanan tinggi dan harus mempunyai struktur yang besar sangat kuat.

Keenam, mesin diesel memerlukan sistem injeksi bahan bakar yang presisi.  Artinya mesin diesel memerlukan waktu dan jumlah bahan bakar yang tepat saat penyemprotan di dalam mesin saat pembakaran.

Ketujuh, mesin diesel mempunyai perbandingan kompresi yang lebih tinggi dan membutuhkan gaya lebih besar untuk memutarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kenapa Mesin Diesel Lebih Mahal Dibanding Bensin?

Mobil yang menggendong mesin Diesel umumnya lebih mahal dibanding mobil yang menggunakan mesin bensin. Tentu perbandingan ini berlaku pada model-model yang sama atau berada di segmen yang sama.

Misalnya saja Toyota Innova. Di Indonesia varian Q M/T Diesel dibanderol Rp 411,8 juta, sementara varian bensinnya hanya Rp 373,6 juta. Hyundai Santa Fe juga demikian. Varian Dieselnya dihargai Rp 539 juta, sementara varian bensinnya "hanya" Rp 495 juta.

Lantas, apa sebetulnya yang menyebabkan mobil bermesin Diesel lebih mahal ketimbang mobil bensin? Jawabannya, sebab mesin Diesel itu sendiri memang umumnya lebih mahal dibanding mesin bensin. Pertanyaan lanjutannya, kenapa bisa begitu?

Penyebabnya ternyata sederhana. Sebab, sebagaimana dikutip dari edmunds.com, mesin Diesel punya ongkos produksi yang memang lebih mahal ketimbang mesin Diesel.

Pabrikan bisa menekan ongkos produksi mesin bensin dengan menggunakan material yang lebih murah seperti aluminium. Namun hal ini tidak bisa dilakukan pada mesin Diesel. Material yang digunakan harus kuat. Kepala silinder dan blok silindernya harus pakai baja.

Penggunaan material yang lebih kuat harus dilakukan karena mesin Diesel punya kompresi yang lebih tinggi. Suhu udara dalam ruang bakar pun jauh lebih panas karena itu dibutuhkan untuk membakar solar dengan maksimal.

Tidak seperti mesin bensin, Diesel tidak memiliki busi untuk membakar campuran bahan bakar dan udara. Panas udara terkompresilah yang memantik bahan bakar. Dengan begitu, logis jika kemudian material yang digunakan harus lebih kuat.

Selain soal komponennya yang lebih baik, harga mesin juga bisa lebih mahal jika ia dilengkapi dengan turbocharger. Turbo adalah sistem induksi "paksa" yang mengkompres udara yang mengalir ke dalam mesin. Alat ini membuat lebih banyak udara yang akan tercampur dengan bahan bakar, dan pada akhirnya akan meningkatkan performa.

Persoalannya, banyak mesin Diesel yang menggunakan komponen ini karena umumnya mesin ini punya akselerasi yang lebih lamban ketimbang mesin bensin, meski punya tenaga dan torsi yang lebih besar. Pada akhirnya, penambahan turbo akan ikut mengerek harga produksi.