Liputan6.com, Bekasi - Mesin diesel dianggap lebih tangguh dibanding mesin besin. Bahkan kendaraan komersial seperti truk maupun bus yang biasa mengangkut penumpang dan barang dalam jumlah banyak lebih memercayai mesin diesel karena kuat dan tangguh.
Namun begitu, tak sedikit konsumen kurang tertarik dengan mesin diesel. Sebab, bagian mesin dianggap mengeluarkan suara lebih berisik dan getaran sangat kencang dibanding mesin bensin.
Advertisement
Baca Juga
Menanggapi hal tersebut Sales Support Department Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Reiner Tandiono angkat bicara. Kata dia, ada beberapa hal yang menyebabkan mesin diesel berisik dan bergetar.
“Itu pengaruh ke kompresi lebih tinggi, kalau bensin itu kompresi 1 banding 8-12, sedangkan kalau diesel 1 banding 16-23. Jadi saat dilakukan pembakaran terjadi tekanan tinggi banget. Nah, saat terjadi pembakaran kebayang kan suara dan getarannya seperti apa?” ungkap Reiner saat ditemui wartawan di acara Isuzu Diesel Academy di Isuzu Training Center, PT IAMI, Pondok Ungu, Bekasi, Rabu (20/9/2017).
Tak hanya itu, Reiner juga mengatakan, alasan lain keluhan itu muncul tak lain karena pada mesin diesel, saat pembakaran, ada saja waktu, jumlah dan ukuran bahan bakar kurang presisi.
Hal lainnya yang dapat menyebabkan mesin diesel berisik dan bergetar adalah kualitas bahan bakar, saringan bahan bakar, dan saringan udara kotor.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Peran Common Rail
Kendati kerap dirasa berisik dan bergetar, ternyata para pabrikan otomotif sudah lama memiliki solusi yang mampu mengurangi masalah tersebut, yaitu menggunakan common rail system.
Menurut Reiner, common rail system sangat berkaitan mengurangi suara dan emisi karena mengontrol di bagian injeksi yang terdapat pada mesin.
“Bagian yang diatur menggunakan control electronics, yaitu jumlah injeksi, waktu penginjeksian, dan tekanan injeksi. Hasilnya, kerja mesin lebih optimal. Sejak common rail ada, getaran jadi berkurang,” tegasnya.
Advertisement