Liputan6.com, London - Berbagai rancangan mobil masa depan terus bermunculan. Kali ini desain mobil masa depan unik dibuat seorang mahasiswa bernama Chang Liu. Dia membuat kendaraan mirip sebuah gelembung yang disebut Float.
Dilansir Motor1, Senin (25/9/2017), desain Float buatan Chang adalah pemenang dari sebuah lomba desain dicetuskan Renault dengan menggaet Central Saint Martin Art College di London, Inggris.
Advertisement
Baca Juga
Desain mobil buatan Chang ini tak hanya unik. Dengan menggunakan teknologi Magnetically Levitated (Maglev) mobil masa depan rancangannya ternyata tak menapak ke aspal, melainkan mengambang.
Float hanya mampu menampung dua orang penumpang. Namun begitu, mobil ini dapat saling tarik menarik antara Float yang lainnya. Dengan kata lain, Float bisa menyatu dengan Float lain sehingga menjadi satu rangkaian.
Pada bagian kabin, mobil masa depan ini tak kalah canggih, sebab tersedia pula aplikasi sebuah telepon pintar yang dapat menjemput penumpang lain.
Kabin mobil ini juga telah dilengkapi sebuah alat kontrol berbentuk sederhana yang dapat digunakan untuk keperluan navigasi dan komunikasi dengan mobil lain.
Karena Float dibuat dengan desain transparan, maka penumpang dapat memilih tingkat keburaman agar lebih privasi.
Atas desainnya ini, Chang mendapatkan kesempatan berupa memperbaiki desainya di studi desain Renault di Paris, Prancis selama dua pekan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sebentar Lagi, Hidupkan Mesin Mobil Bisa Pakai Smartphone
Perkembangan teknologi industri otomotif sepertinya tidak hanya berbicara mesin dan fitur mobil. Lebih dari itu, pada masa depan, teknologi canggih akan merambah hingga hal terkecil dari sebuah kendaraan.
Sebagai contoh, BMW saat ini sudah memikirkan untuk menggantikan fungsi kunci mobil konvensional dengan sebuah smartphone. Demikian dilansir Carscoops, Minggu (17/9/2017).
Menurut Ian Robertson, anggota Dewan BMW AG, setiap pemilik mobil pasti memiliki dan membawa smartphone, dan BMW memiliki aplikasi khusus yang memungkinkan para pemilik mobil asal Jerman ini untuk membuka mobil mereka.
"Jujur saja, berapa banyak orang yang benar-benar membutuhkannya (kunci mobil), pelanggan BMW tidak lagi harus meletakkan kunci di kontak kunci untuk menghidupkan mesin mobil," jelas Robertson di gelaran Frankfurt Motor Show 2017, seperti dikutip Reuters.
"Mereka tidak pernah mengeluarkan kunci dari kantong mereka, jadi mengapa saya perlu membawanya kemari?" tegasnya, sambil menambahkan jika BMW berusaha untuk menyingkirkan peran kunci mobil sama sekali.
Meskipun begitu, BMW memang bukan yang pertama atau satu-satunya pabrikan yang memiliki ide tersebut. Sebelumnya, Tesla dengan Model 3 muncul dalam ide membuat kunci konvensional tidak lagi berguna.
"Kami melihat apakah itu layak, dan apakah kita bisa melakukannya (mengganti kunci dengan smartphone). Entah, kita melakukannya sekarang atau pada masa depan. Harus kita lihat," pungkas Robertson.
Advertisement