Liputan6.com, Jakarta - Setelah proyek mobil nasional, Esemka, tidak terdengar lagi suaranya, kini muncul mobil buatan anak bangsa lainnya dengan label berbeda, yaitu mobil pedesaan, Kiat Mahesa Nusantara.
Baca Juga
Advertisement
Mobil asal Klaten, Jawa Tengah ini dikembangkan oleh Kiat Motor yang dimiliki Sukiyat, yang merupakan salah satu pelopor Esemka, beberapa tahun lalu.
Berbeda dengan Esemka yang produksi massalnya belum diketahui, untuk Mahesa sudah ditetapkan bakal diproduksi tahun depan. Meskipun hingga saat ini, mobil tersebut belum dilakukan uji coba.
"Sudah jadi tiga prototipe, dan sekarang saya sedang urus pengujiannya. Rencananya produksi tahun depan, tepatnya Agustus 2018," jelas Sukiyat saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (28/9/2017).
Lanjut Sukiyat, untuk produksinya sendiri bakal dilakukan di Kiat Motor, dan untuk komponennya berasal dari berbagai vendor di Tanah Air. Mesinnya sendiri masih impor dari India, namun saat diproduksi bakal menggunakan mesin buatan Indonesia.
"Untuk prototipe ini memang masih banyak impor, tapi nanti setelah produksinya berjalan bakal lebih banyak komponen lokalnya," terang Sukiyat.
Sementara itu, untuk kapasitas produksi dari Agustus sampai Desember 2018 sebesar 20 ribu unit. "Paling sedikit itu antara 18 sampai 16 ribu unit, dari pertama produksi Agustus sampai Desember 2018 (lima bulan)," tambahnya.
Berbicara soal mesin dan harga, untuk Kiat mahesa Nusantara ini bakal dipersenjatai dengan mesin Diesel berkapasitas 650cc. Meskipun begitu, pihak Kiat Motor belum memberikan informasi detail terkait tenaga dan juga torsi pikapnya tersebut.
Kiat Mahesa Nusantara ini hadir dengan tiga tipe berbeda, yaitu kabin ganda, pikap kabin tunggal, serta pikap dengan dek rata power take off.
"Harganya mulai dari Rp 50 juta, Rp 60 juta, sampai paling mahal Rp 70 juta belum dengan pajaknya," tegasnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Distribusi
Untuk distribusinya, Kiat Mahesa Nusantara ini bakal dijual kepada para pemilik pertanian, dengan dimulai dari Jawa Tengah, Jawa Timur, kemudian bakal meluas hingga seluruh Indonesia.
"Kemarin saja di Jawa Timur sudah dikumpulkan peminatnya sekitar 235 unit, dan saya pikir nanti di luar Pulau Jawa bakal banyak peminatnya," terangnya dengan semangat.
Advertisement