Sukses

Tanpa Insentif, Gesits Optimis Bisa Melaju Kencang di Pasar

Saat ini, pemerintah tengah menggodok peraturan tentang kendaraan ramah lingkungan, termasuk mobil dan motor listrik.

Liputan6.com, Jakarta Saat ini, pemerintah tengah menggodok peraturan kendaraan ramah lingkungan, termasuk mobil dan motor listrik. Nantinya, jika peraturan tersebut keluar kemungkianan ada hal tentang pemberian insentif untuk kendaraan listrik yang diimpor secara utuh atau completely built-up (CBU).

Namun kabarnya, insentif tersebut hanya diberikan untuk mobil listrik impor, dan tidak diberlakukan untuk motor listrik yang bakal beredar di Tanah Air. Pasalnya, tanpa pemberian insentif, sudah ada motor merek nasional yang siap melaju kencang, yaitu Gesits.

Dijelaskan CEO Garansindo Group, Muhammad Al Abdulah, pihaknya optimis tanpa insentif, Gesits juga bisa bersaing di pasar otomotif nasional.

"Kami tidak perlu insentif yang aneh-aneh. Tanpa insentif, kami optimis Gesits mampu diterima dan bersaing di pasar bebas," jelas pria yang akrab disapa Memet ini saat berbincang dengan wartawan di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (19/10/2017).

Lanjutnya, jika nanti saat Gesits sudah resmi diluncurkan, dan ada merek lain yang coba bersaing dengan motor listrik andalannya tersebut, pria ramah ini siap bersaing dengan sehat.

"Jika persaingnya sehat, silahkan saja. Kita cukup yakin, Gesits punya teknologi dengan standar bisa untuk ekspor, dan dengan produk yang sudah ada, sangat bisa bersaing," tegasnya.

Sementara itu, Memet menjelaskan strategi pihaknya untuk bisa bersaing, dengan mengandalkan produk yang bagus, harga 'masuk', model bisa diterima masyarakat, keandalannya sudah diuji, durability, serta purna jual bagus.

"Dengan semangat merah putih, produknya berani diadu, head to head. Tidak usah pakai insentif, lepas saja ke pasar kita adu merek si A, B, atau C," pungkasnya.

2 dari 2 halaman

2020, Gesits Ditargetkan Go International

Skutik listrik Gesits disiapkan untuk go international. Hal itu disampaikan CEO Garansindo Group Muhammad Al Abdullah di sela acara penandatanganan perjanjian kerjasama produksi sepeda motor listrik Gesits antara Wika Industri & Konstruksi dengan Garansindo dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

"Targetnya 2020 harus sudah ekspor. (Negara) tujuannya ASEAN dulu," kata Al Abdullah di Komplek Industri Wika (Wijaya Karya) Jalan Raya Narogong KM 26 Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/8).

Gesits sendiri rencananya mulai diproduksi pada akhir tahun ini ataupun awal tahun depan di pabrik Wika dengan kapasitas produksi awal 50 ribu unit per tahun. Nantinya, kapasitas produksi Gesits akan ditingkatkan menjadi 100 ribu per tahun pada 2019.Di tahun pertamanya, Gesits akan fokus memenuhi kebutuhan pasar domestik terlebih dahulu. Sejauh ini Garansindo telah menerima 25 ribu pemesanan Gesits.

Sebagai informasi, Gesits dibekali baterai lithium ion 5.000 kWh sebagai sumber tenaganya. Dalam kondisi baterai terisi penuh, motor ini mampu menempuh jarak 80-100 km. Sementara kecepatan maksimumnya mencapai 100 km/jam. Untuk pengisian ulang baterai memakan waktu 3-4 jam.