Sukses

Netral di Turunan, Lebih Irit?

Menghadapi jalanan menurun, apakah posisi gear netral lebih irit?

Liputan6.com, Jakarta Dalam berkendara eco driving, beragam cara bisa dilakukan untuk menghemat bahan bakar. Salah satu yang menjadi pertanyaan adalah posisi gear saat menghadapi turunan. Engineering Explained mengungkapkan perbedaan saat menghadapi turunan dengan memasukkan gear dan posisi gear di netral.

Yang perlu diingat, percobaan yang diunggah oleh akun Engineering Explained ini untuk membuktikan metode yang lebih irit untuk menghadapi turunan, salah satu metode yang dilakukan ini sebaiknya tidak dilakukan.

Saat menghadapi turunan dan transmisi terhubung ke mesin akan memberikan efek engine brake, di lain sisi, gear berada dalam posisi netral memutuskan hubungan antara mesin dan transmisi, sehingga mobil meluncur dengan momentum yang lebih besar. Secara umum manakah yang lebih irit?

Dijelaskan Engineering Explained, saat gear terhubung dengan mesin dan berada di turunan, mesin masih berputar meskipun pedal gas tidak diinjak, karena adanya putaran dari roda melalui transmisi.

Di saat ini, injector tidak menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang mesin, dan pada indikator konsumsi bahan bakar menunjukkan angka 99,9 mpg (miles per gallon). Artinya, mobil tidak mengonsumsi bahan bakar selama gear terhubung dan pedal gas tidak diinjak. Hanya saja, kecepatan akan berkurang karena adanya pengaruh engine brake.

 

2 dari 2 halaman

Gear Netral di Turunan

Lantas bagaimana jika posisi gear berada di netral saat menghadapi turunan? Pada kecepatan yang sama, konsumsi bahan bakarnya menunjukkan angka yang berubah-ubah antara 80 - 90 mpg (miles per gallon). Ini menandakan mesin mengonsumsi bahan bakar jika dibanding percobaan sebelumnya.

Bahan bakar tersebut digunakan untuk mempertahankan mesin dalam posisi idle, karena transmisi tidak terhubung dengan mesin, maka dibutuhkan bahan bakar untuk memutarkan mesin. Dengan posisi netral, mobil akan meluncur lebih kencang di turunan karena tidak adanya engine brake.

Menurut Engineering Explained, mendapatkan momentum yang tinggi akan lebih efisien saat menghadapi jalur dengan kontur naik turun. Mobil akan meluncur layaknya seperti roller coaster, menggunakan momentum yang sudah dikumpulkan untuk melahap tanjakan. Namun, cara ini tidak disarankan karena Anda tidak memiliki kendali untuk mengatur kecepatan menggunakan pedal gas.