Sukses

Berlabel Nasional, Kekurangan Gesits Harus Dimaklumi

Dengan label motor nasional, dan sebagai karya anak bangsa, Gesits memang patut ditunggu kehadirannya. Kenapa?

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan kendaraan listrik secara global terus mengalami peningkatan yang signifikan, begitu juga di industri otomotif Tanah Air. Bahkan, dalam waktu dekat, Indonesia bakal memiliki motor listrik buatan anak bangsa, Gesits.

Motor listrik yang siap mengaspal awal tahun depan ini, dikembangkan oleh mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, bekerjasama dengan Garansindo Group. Untuk perakitan Gesits, bakal ditangani oleh PT Wika Industri dan Kontruksi (Wikon), dan bakal dibanderol di bawah Rp 20 juta.

Dengan label motor nasional, dan sebagai karya anak bangsa, Gesits memang patut ditunggu kehadirannya. Tidak hanya itu, motor asli Indonesia harus didukung keberpihaknnya oleh pemerintah, agar tidak jalan di tempat atau bahkan mati di rumah sendiri.

"Paling penting pokoknya keberpihakan, seperti yang disampaikan Menristek (Mohammad Nasir), kalau semua orang berpihak pasti kita jalan. Tapi kalau tidak ada keberpihakan, ya repot juga," ujar Direktur Utama PT Wikon, Fery Hendriyanto, saat ditanya apakah ada kendala produksi Gesits kepada wartawan beberapa waktu lalu.

"Namanya juga kerjaan hajat nasional kan, kurang-kurang sedikit harap dimaklumi, tapi ini benar-benar karya anak bangsa," tambahnya.

Lanjut Fery, meskipun saat ini memang belum ditemukan kendala terkait persiapan produksi Gesits, pihaknya mengatakan kemungkinan besar, kendala yang harus dihadapi terkait regulasi dan harga jual listrik yang tidak ada per kwh.

"Intinya yang menyeluruh soal kendaraan listrik, kita juga baru urus perpresnya, kemudian masalah TKDN (tingkat kandungan dalam negeri), dan masalah lain secara simultan kita selesaikan," pungkasnya.

2 dari 2 halaman

Harganya Rp 16 juta?

Sebelum benar-benar resmi diluncurkan, Garansindo memberikan kesempatan kepada Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, untuk mencoba motor buatan anak negeri ini. Bahkan, pria yang sebelumnya menjabat Menteri Perhubungan tersebut, tidak segan memberikan pujian untuk Gesits, sebagai motor yang bagus dan layak diproduksi massal.

Namun Jonan menyarankan, agar harga Gesits harus bersaing dengan motor dengan bahan bakar minyak (BBM) atau konvensional, dan harus di bawah Honda Vario.

"Harga Vario (Honda) itu berapa, nah ini akan di bawah Rp 20 juta," jelas Jonan di Gedung kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (19/10).

Menjawab hal tersebut, Direktur Utama PT Gesits Technologies Indo (GTI), Harun Sech, mengatakan lebih lanjut. "Targetnya (harga Gesits) Rp 16 juta," tegasnya.