Sukses

Resmi, BMW M5 Anyar Jadi Safety Car MotoGP Tahun Depan

Menyusul peluncuran model baru BMW M5 baru-baru ini, pabrikan asal Jerman tersebut telah resmi meluncurkan versi safety car untuk MotoGP.

Liputan6.com, Munich - Menyusul peluncuran model baru BMW M5 baru-baru ini, pabrikan asal Jerman tersebut telah resmi meluncurkan versi safety car untuk MotoGP. Model ini akan ditampilkan secara perdana, di seri terakhir MotoGP di Valencia, Spanyol.

Melansir Carscoops, ditulis Selasa (31/10/2017), BMW M5 khusus ini akan digunakan di sepanjang musim MotoGP tahun depan, dan menggantikan BMW M2 yang digunakan sebagai safety car musim ini.

Dibandingkan dengan M5 entry level, safety car MotoGP ini dilengkapi semua komponen M Performance yang tersedia, termasuk carbon fiber di side skirts, diffuser belakang, spoiler belakang, kidney grille depan, dan cover spion.

Selain itu, mobil ini juga menggunakan sistem pembuangan (knalpot) titanium M Performance, splitter depan yang dipesan khusus, dan kursi M4 GTS.

BMW M5 safety car ini juga dilengkapi lampu bar LED di atas atap, LED biru di gril depan, dan lampu kedip depan.

Untuk jantung penggeraknya, model safety car ini sama seperti BMW M5 lainnya, yaitu ditopang dengan mesin V8 berkapasitas 4,4 liter turbocharger dengan tenaga mencapai 600 Tk dengan torsi maksimum sebesar 750 Nm.

Dipasangkan dengan sistem all-wheel drive M xDrive, sedan super ini bisa berakselarasi dari 0 sampai 100 km/jam hanya dalam waktu 4,3 detik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Begini Cara BMW Manfaatkan Baterai Bekas Mobil Listrik

Mobil hybrid maupun mobil listrik diklaim memiliki emisi karbon yang lebih rendah dibanding mobil konvensional. Namun, salah satu hal yang masih menjadi perdebatan adalah limbah baterai jika suatu saat baterai pada mobil elektrik tersebut tidak lagi terpakai.

Menyoal hal tersebut, Anindyanto Dwikumoro, Product Specialist BMW Indonesia, mengungkapkan bahwa BMW menjunjung tinggi nilai dari sustainability. "Kita punya partnership dengan perusahaan yang mengolah atau menggunakan baterai untuk industri lain," ungkap pria yang sapa diakrab Anin, di BMW National Training Center, Tangerang.

Menurutnya, baterai-baterai yang pernah digunakan oleh mobil hybrid dan listrik BMW akan diolah atau bisa digunakan kembali ke industri-industri yang kecil. Dengan demikian, baterai yang digunakan oleh BMW tidak akan merusak lingkungan, dan tetap memiliki nilai guna meskipun tidak lagi digunakan pada mobil.

"Misalkan baterai kami dipakai solar charging company. Contoh lainnya, di Jerman. Di sana ada kapal kecil pure elektrik yang menggunakan baterai eks digunakan i3. Nah, baterainya berasal dari konsumen yang upgrade ke kapasitas lebih besar," sambung Anin.

Di Indonesia sendiri, konsumen yang menggunakan produk BMW i8 belum pernah ada yang mengganti baterai sampai saat ini. "Kalau di Indonesia, kami menyediakan warranty selama 8 tahun atau 100.000 km," pungkasnya.