Sukses

Laba Bersih Otomotif Astra Group Naik Lagi

Pendapatan sektor otomotif Astra Group meningkat 10 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp 6,6 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Sektor bisnis otomotif masih jadi lumbung terbesar PT Astra International Tbk (Group Astra dan Perseorangan). Tercatat, laba bersih dari sektor otomotif Astra meningkat 10 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 6,6 triliun.

"Selama sembilan bulan pertama 2017, segmen otomotif Grup Astra mengalami peningkatan pangsa pasar, baik itu di pasar mobil maupun motor. Namun, menghadapi tekanan diskon dari meningkatnya kompetisi di pasar mobil," jelas Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra Grup, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, ditulis Jumat (3/11/2017).

Meningkatnya pendapatan bisnis otomotif Astra, disebabkan oleh kenaikan penjualan mobil dan motor. Meskipun, di pasar otomotif Tanah Air sendiri, gencar terjadinya peningkatan tekanan pemberian diskon.

Sementara itu, untuk penjualan mobil secara nasional meningkat 3 persen menjadi 804.000 unit. Kondisi tersebut juga berlaku untuk penjualan mobil Astra yang meningkat sebesar 5 persen menjadi 444.000 unit, sehingga menghasilkan peningkatan pangsa pasar dari 54 persen menjadi 55 persen.

Untuk merek mobil di bawah Astra Grup sendiri, telah meluncurkan sembilan model baru, dan sepuluh model penyegaran selama periode ini.

Sedangkan untuk penjualan sepeda motor nasional, tidak mengalami ubahan yaitu sebanyak 4,3 juta unit. Meskipun demikian, penjualan sepeda motor dari PT Astra Honda Motor (AHM), mengalami peningkatan sebesar 2 persen menjadi 3,2 juta unit. Hal tersebut membuat peningkatan pangsa pasar AHM, dari 73 persen menjadi 75 persen.

Untuk merek sepeda motor di bawah Astra Grup sendiri telah meluncurkan tujuh model baru, dan empat belas model revamped selama periode ini.

Di luar bisnis roda dua dan roda empat, PT Astra Otoparts Tbk, bisnis komponen Grup, mencatat peningkatan laba bersih sebesar 30 persen, menjadi Rp 370 miliar, didukung oleh peningkatan kontribusi dari perusahaan ventura bersama dan entitas asosiasi yang mencatat kenaikan jumlah penjualan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Penyebab Orang Jepang Suka dengan Mobil Kecil

Hal ini pula timbul pertanyaan, mengapa mobil mungil yang tergolong jenis Kei (kecil) Car itu banyak ditemukan di setiap jalan.

Menurut Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra, tingginya populasi Kei Car karena pemerintah Jepang memberikan insentif untuk mobil tersebut.

“Jadi insentif itu berupa apa? Seperti masuk tol lebih murah, biaya (pajak) STNK juga lebih murah,” ungkap Amelia

Mobil jenis Kei Car bisa dibedakan dengan melihat pelat nomor berwarna kuning. Lain halnya dengan mobil biasa, warnanya putih. Ini bisa membedakan saat masuk jalan tol.

Saat pertama kali mobil mungil tersebut muncul beberapa tahun lalu, Kei Car yang memiliki mesin 660 cc, mendapatkan pajak lebih rendah.

Lihat saja, pada 2013, pajak Kei Car hanya sebesar 7.200 yen (Rp7,2 juta) per tahun. Angka ini disebut sangat murah, sebab mobil biasa dengan kapasitas mesin lebih besar, pajak yang dipatok bisa mencapai 29.500-111.000 yen per tahun.